Gaya Ketua Umum PDIP Megawati Berkomunikasi dengan Warga NU

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 11:59 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menari saat menyanyikan mars partai dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Jakarta, 12 Januari 2016. Rakernas I PDIP telah selesai diselenggarakan. Acara itu ditutup dengan pidato penutupan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Blitar - Di tengah penyampaian orasinya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengisahkan cerita lucu tentang Gus Dur. Selain dihadiri ribuan kader PDIP, orasi di makam Bung Karno semalam juga diikuti warga Nahdliyin bersama Ansor dan Banser.

Megawati Soekarnoputri berikut kader dan simpatisan PDIP tak hanya menggelar tahlil yang dipimpin Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kyai Said Agil Siradj, peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini juga dihadiri warga Nahdliyin beserta badan otonomnya seperti Ansor dan Banser. Mereka membaur menjadi satu di kompleks makam Bung Karno untuk mendengarkan tausyiah Said Agil dan orasi Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:
Megawati Kecam Kelompok Radikal yang Ingin Menguasai Negara


Di depan ribuan kader PDIP dan NU yang tersiar di beberapa layar lebar di sudut-sudut makam Bung Karno, Megawati mengisahkan cerita lucu tentang Gus Dur. “Gus Dur pernah berkata kepada saya. Wis to, mbak, NU karo PDIP kuwi podo (Sudahlah mbak, NU dan PDIP itu sama), sama-sama salahnya,” kata Megawati, Senin 5 Juni 2017.

Alkisah saat Megawati berbicara di depan kader PDIP dengan berapi-api di lapangan terbuka, Gus Dur bertanya kepada salah seorang kader tentang situasinya. Dengan semangat, kader PDIP itu menjawab, “Siteris Gus”. Setelah dipikir, ternyata yang dimaksud adalah histeris.

Baca pula:
Ribuan Kader PDIP Mengikuti Orasi Kebangsaan Megawati Malam Ini

Hal yang sama juga dilakukan warga Nahdliyin saat berkesempatan mengundang Gus Dur dalam sebuah peresmian gedung. Salah seorang panitia mengadu jika gedung itu belum dilengkapi eternit. Seketika Gus Dur mendongak ke atas dan mendapati seluruh atap ruangan sudah tertutup eternit. Panitia itu pun menyambung penjelasannya dengan perangkat elektronik yang menyerupai televisi. Setelah diusut, ternyata yang dimaksud adalah internet.

Gurauan tersebut tak pelak mengundang gelak tawa masyarakat. Apalagi sosok Gus Dur selalu menarik menjadi bahan perbincangan, khususnya warga NU.

Silakan baca:
Megawati Ingatkan Pentingnya Makna Hari Lahir Pancasila


Megawati melanjutkan, meski sama-sama memiliki kesalahan, namun PDIP dan NU juga memiliki kesamaan lain yang perlu dipertahankan, yakni kesamaan untuk berjuang. Keduanya memiliki cara tradisional atau kultural dalam menghidupi dan membesarkan partai. Kedatangan ribuan kader PDIP dan NU ke Blitar dari berbagai kota yang tanpa bantuan biaya dari partai adalah cermin kehidupan itu. “Mereka berangkat sendiri, cari tempat sendiri. Inilah kehidupan tradisional PDI Perjuangan,” kata Megawati.

Orasi Megawati Soekarnoputri itu pun ditutup dengan penyerahan lukisan Bung Karno dari Megawati kepada Said Agil Siradj sebagai simbol bersatunya nasionalis dan religius. Megawati juga mengayun-ayunkan bendera merah putih sambil mengajak masyarakat menyanyikan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku ciptaan Gombloh.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

56 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah

Baca Selengkapnya