Anggota SAR gabungan Sumbar, menyusuri jalur pendakian ketika melakuan pencarian pendaki yang hilang di Gunung Marapi, Kab. Agam, Sumbar, Minggu (24/6). ANTARA/Arif Pribadi
TEMPO.CO, Padang - Delapan orang pendaki dinyatakan masih terjebak di Gunung Marapi hingga Ahad malam 4 Juni 2017. Kedelapan pendaki itu panik karena meletusnya salah satu gunung paling aktif di Sumatera Barat itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar, Indra Kesuma, hingga Ahad malam timnya belum menemukan para pendaki itu. Mereka diduga berlari ke arah Pariangan setelah Gunung Marapi mengalami erupsi sejak Ahad pagi tadi.
"Mereka naik dari daerah Koto Baru. Lalu karena gunung meletus, mereka lari ke arah seberangnya, tepatnya ke arah Pariangan," ujarnya saat dihubungi Tempo.
Berdasarkan informasi yang didapatkan BPBD Tanah Datar, para pendaki yang berasal dari Provinsi Riau itu naik dengan rombongan berjumlah 13 orang. Lima orang pendaki lainnya sudah turun dan berada di Posko.
Informasi terakhir, kata dia, delapan pendaki tersebut berada di kawasan Taman Pariangan, yang jaraknya dari puncak sekitar setengah jam perjalanan. Mereka keletihan dan kekurangan logistik.
"Kami bisa berkomunikasi dengan satu orang dari delapan pendaki tersebut. Mereka kecepekan dan berkumpul dalam satu titik," ujarnya.
Indera mengatakan, ada empat tim menuju Gunung Marapi untuk penjemputan. Mereka berasal dari Brimob Padang Panjang, BPBD Tanah Datar, BPBD Padang Panjang dan Basarnas Kota Padang.
Pengamat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Bujang, mengatakan letusan Gunung Marapi pertama terjadi pukul 10.10 WIB dengan mengembuskan abu vulkanik setinggi 300-400 meter. Kemudian disusul pada pukul 10.22 WIB ketinggian abu vulkanis 600 hingga 700 meter. Erupsi ketiga pada pukul 10.46 WIB dengan ketinggian abu 400 meter.
Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut
6 hari lalu
Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto