UGM Melibatkan Para Dosen untuk Tangkal Maraknya Radikalisme

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 2 Juni 2017 16:20 WIB

Orator bebicara saat aksi Majelis Pembela Tanah Suci, melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Republik Iran, Jakarta, 14 Apri 2015. Dalam aksi damai tersebut mereka mengecam dan mendesak Iran untuk menghentikan penyebaran revolusi radikalismenya ke seluruh negara-negara Islam. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof Ir Panut Mulyono menuturkan pihak kampus selayaknya turut terlibat untuk mencegah berkembangnya gerakan radikalisme yang bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dasar pedoman negara ini sudah jelas, kalau sekedar belajar paham lain, memperdalam agama, ideologi politik silahkan saja, asal bukan untuk odo-odo (berusaha) untuk mengganti Pancasila,” ujar Panut disela pelantikan pengurus Dewan Pendidikan DIY di Komplek Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Jumat 2 Juni 2017.
Baca : Pemerintah Indonesia Antisipasi Larinya ISIS dari Filipina

Merespon riuhnya isu radikalisme dan ujaran kebencian bernuansa SARA di belakangan di tanah air, Panut menuturkan pihaknya telah mengambil langkah-langkah dini agar kampus turut jadi benteng penjaga Pancasila. Bukan malah semakin memprovokasi perpecahan. Terlebih komunitas mahasiswa di UGM cukup besar dan beragam latar belakang.

“Misalnya saat penerimaan mahasiswa baru, yang sering dinilai jadi momen rekrutmen dan penanaman paham radikal suatu kelompok tertentu,” ujar Panut.
Panut menengarai, momen penerimaan mahasiswa baru yang didomplengi penanaman paham radikal itu bisa terjadi karena berbagai sebab.
Simak : Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS

Terutama karena mahasiswa baru sangat polos dan blank, lalu mendapat tawaran bantuan dan fasilitas dari suatu kelompok sehingga bisa lebih dekat mahasiswa itu sebelum akhirnya dipengaruhi menganut paham radikal.



“Biar mahasiswa baru ini nggak terjebak pengaruh paham radikal, kampus yang harus mengelola,” ujarnya. Contoh pengelolaan mahasiswa baru itu, ujar Panut, misalnya saat masa orientasi. Bukan lagi kelompok mahasiswa yang menangani penuh orientasi, namun kampus yang tangani dengan tetap melibatkan kelompok mahasiswa yang ada sebagai mitra.

Tak hanya mahasiswa baru yang ditangani langsung kampus. Panut menuturkan, di akhir masa jabatan mantan rector Dwi Korita tahun 2016 lalu, pihak UGM kini juga telah mengambil alih pengelolaan sarana fasilitas yang dinilai berpotensi menjadi ajang menyebarkan paham radikalisme.
Baca juga : Wapres JK: Revisi UU Anti-Terorisme Untuk Cegah Serangan Teroris

“Masjid kampus UGM sekarang juga dikelola penuh kampus melalui badan yang ditangani dosen-dosen, bukan lagi yayasan,” ujar Panut. Panut menambahkan, dosen-dosen UGM terlibat dalam suatu komunitas bernama jamaah Salahuddin yang turut mengelola masjid kampus UGM itu.

Dari komunitas jamaah Salahuddin ini, ujar Panut, kegiatan kemahasiswaan bisa terpantau lebih baik. Misalnya saat bulan Ramadan, dalam mencari penceramah akan difilter agar mendapatkan Jamaah Salahuddin bisa mendapat penceramah yang satu visi dengan kampus UGM.

“Penceramah yang bisa membawa suasana menyejukkan, bukan provokasi paham radikal yang mengancam NKRI,” ujarnya. "Kampus itu penjaga ideologi, dan UGM adalah kampus Pancasila.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

50 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya