TEMPO.CO, Cirebon - Satu Tim Gegana disiagakan selama pelaksanaan arus mudik 2017 masing-masing di 4 stasiun di area Cirebon. Hal itu dikatakan Manajer Humas PT Kereta Api (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Krisbiyantoro, Rabu, 31 Mei 2017.

Pengerahan khusus tersebut berdasarkan instruksi langsung dari Direktur Keselamatan PT KAI, bahwa tim gegana Brimob akan diturunkan selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Baca : Solusi Menteri Budi Karya Andai Semua Jalur Mudik Nanti Macet

“Menghindari kejadian yang tidak diinginkan, termasuk kejadian di Kampung Melayu, Jakarta, maka tim gegana dilibatkan dalam pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran 2017,” kata Krisbiyantoro.

Tim gegana, lanjut Kris, akan ditempatkan di 4 stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon, masing-masing di Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang dan Stasiun Brebes.


Tim gegana tersebut akan bertugas di halaman parkir ke 4 stasiun tersebut. “Setiap kendaraan yang masuk ke lingkungan stasiun akan melalui pemeriksaan mereka terlebih dahulu,” ujar Krisbiyantoro lagi. Nantinya, tim gegana ini terbagi 3 shift, masing-masing shift terdiri dari 2 orang. Mereka akan mulai beroperasi mulai H-10 lebaran.

Selain tim gegana, untuk pengamanan juja dilibatkan 90 personil dari TNI dan Polri di masing-masing wilayah. Mereka juga akan bertugas berjaga di setiap stas
iun yang dijadikan keberangkatan penumpang selama arus mudik dan balik lebaran 2017.
Simak pula : Info Mudik 2017, Menhub Budi Karya: Gunakan Angkutan Gratis

Dengan semua pengamanan yang telah mereka persiapkan, Kris berharap bisa menjamin kenyamanan dan keselamatan calon penumpang yang sudah memilih kereta api untuk mudik ke kampung halaman mereka masing-masing.

Sementara itu, Kepala Polres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Bachtiar, menyatakan sejumlah titik di wilayah hukum Polres Cirebon Kota dipetakan rawan kemacetan.

Yaitu tersebar di sejumlah persimpangan, tempat wisata, pasar serta tempat kuliner. Salah satu tempat kuliner yang rawan macet saat mudik 2017, yaitu deretan rumah makan empal gentong di kawasan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. “Jika terjadi antrian, pola contra flow bisa kita berlakukan,” kata Adi.

IVANSYAH