Hari Ini Alfian Tanjung Diperiksa Soal Kader PKI Kuasai Istana

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 31 Mei 2017 06:35 WIB

Alfian Tanjung. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini penyidik Polda Metro Jaya menjadwalkan Alfian Tanjung diperiksa sebagai tersangka dalam kasus ujaran kebencian atas ucapannya bahwa kader PKI telah menguasai Istana. "Sudah tersangka dan penyidik berencana meminta keterangan Alfian sebagai tersangka pada Rabu (hari ini, 31 Mei 2017),“ kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Jakarta, Selasa, 30 Mei 2017.

Menurut Argo, polisi menetapkan Alfian Tanjung disangka melakukan pidana dugaan menyebarkan ujaran kebencian. Salah satu ucapannya mangenai sejumlah kader PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai PKI. Alfian menyampaikan hal itu ketika berceramah di Masjid Jami Said Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu, 1 Oktober 2016.

Baca: Alfian Tandjung Jadi Tersangka Atas Dugaan Menyebar Kebencian

Video ceramahnya itu menjadi viral di media sosial. Salah satu kutipan Alfian dalam video itu berbunyi, “Mereka sudah menguasai Istana, hampir sebulan ini tak ada lagi konsultan tentara. Rapat-rapat di Istana Negara sekarang ini dipimpin oleh orang yang namanya Teten Masduki, Urip Supriyanto, Budiman Sudjatmiko, Waluyo Jati, Nezar Patria, dan sederet kader-kader PKI, yang mereka menjadikan Istana tempat rapat rutin mereka tiap hari kerja di atas jam delapan malam ke atas. Keren ya, jadi Istana Negara sekarang jadi sarangnya PKI sejak bulan Mei 2016."

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, Alfian Tanjung resmi ditahan pada 30 Mei 2017. Alasan penyidik menahannya, untuk mencegah yang bersangkutan tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, atau mengulangi perbuatannya.

Baca: Tuduhan Komunis, Alfian Tanjung Mohon Maaf pada Nezar Patria

Martinus menjelaskan, Alfian Tanjung dijerat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. “Penyampaian Alfian mengarah pada menebar kebencian dan melanggar penghapusan diskriminasi ras dan etnis. "Ini yang diselidiki,” kata Martinus.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduku mengatakan, pemerintah setidaknya diserang tiga isu buatan selama ini. Yaitu, anti Islam, antek Cina, dan pro PKI. "Tiga itu saya lihat diarahkan ke Istana Kepresidenan, ke pemerintah," ujar Teten di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 30 Mei 2017.

Apabila dilihat dari tren beberapa bulan terakhir, ketiga isu tersebut memang kerap dialamatkan ke pemerintah. Soal pemerintah anti Islam, misalnya, dilayangkan ketika pemerintah dituding melindungi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus penistaan agama. Sebagaimana diketahui, Ahok adalah nonmuslim.

Isu pro PKI kerap muncul. Salah satunya disuarakan Alfian Tanjung, yang beberapa kali menyebut Istana dipakai rapat kader PKI tiap malam. Teten meminta isu tersebut tidak disebarluaskan lagi. "Daripada menyebar isu, lebih baik kritik program, kritik kinerja pemerintah," kata Teten.

ARKHELAUS W. | INGE KLARA SAFITRI | ISTMAN MP | ANTARA

Berita terkait

Partai Masyumi Tunjuk Petinggi KAMI Jadi Ketum, Ada Alfian Tanjung

4 April 2021

Partai Masyumi Tunjuk Petinggi KAMI Jadi Ketum, Ada Alfian Tanjung

Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Masyumi mengumumkan struktur kepengurusan DPP Masyumi periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Pernah Sebut Kader GP Ansor Keturunan PKI, Alfian Tanjung Akhirnya Minta Maaf

23 September 2020

Pernah Sebut Kader GP Ansor Keturunan PKI, Alfian Tanjung Akhirnya Minta Maaf

Pendakwah Alfian Tanjung akhirnya meminta maaf kepada GP Ansor, Banser, dan keluarga besar NU atas ujaran kebencian yang disampaikan saat ceramah.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Alumni 212 Minta Polisi Segera Umumkan SP3 Kasus Rizieq Shihab

Di media sosial beredar kabar kalau penghentian penyidikan (SP3) kasus Rizieq Shihab sudah diterbitkan polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

15 Juni 2018

Polisi Tolak Konfirmasi SP3 Rizieq Shihab

Mabes Polri disebut akan jelaskan kasus Rizieq Shihab

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Sebut Sejumlah Kejanggalan Kasus Alfian Tanjung

13 Juni 2018

Kuasa Hukum Sebut Sejumlah Kejanggalan Kasus Alfian Tanjung

Pengacara Alfian Tanjung mencatat sejumlah kejanggalan atas kasus ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya

Alfian Tanjung Akan Ajukan PK Setelah Lebaran

13 Juni 2018

Alfian Tanjung Akan Ajukan PK Setelah Lebaran

Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan Alfian Tanjung atas vonis dua tahun penjara dalam kasus ujaran kebencian terhadap Jokowi dan Ahok.

Baca Selengkapnya

Kasasi Ditolak, Alfian Tanjung Dieksekusi ke Lapas Porong

11 Juni 2018

Kasasi Ditolak, Alfian Tanjung Dieksekusi ke Lapas Porong

Petugas Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, mengeksekusi Alfian Tanjung ke Lapas Porong, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya