Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah di Kantor DPP Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 28 Juni 2015. Sekitar 70 calon kepala daerah akan dibekali pengetahuan untuk memenangkan Pilkada. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jeju - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri menilai warga Korea Selatan dan Korea Utara masih menginginkan terjadinya reunifikasi atau persatuan kembali atas dua Korea itu. Alasannya, Megawati menjelaskan, saat ini warga Pulau Jeju, Korea Selatan, masih mengirimkan jeruk hasil perkebunannya untuk masyarakat Korea Utara.
"Saya sangat senang upaya Jeju untuk memberikan jeruknya diperkenalkan ke Korea Utara itu menunjukkan rakyat kedua pihak masih menginginkan terjadinya reunifikasi," ujar Megawati di Jeju, Selasa 30 Mei 2017. (Baca:Megawati Soekarnoputri Bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in)
Megawati optimistis perdamaian antara dua Korea bisa terjadi. Menurut dia, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah meminta dirinya agar bersedia menjadi utusan Korsel untuk berdialog dengan Korea Utara.
Politikus PDI Perjuangan Herman Heri yang ikut ke Jeju bersama rombongan Megawati menyampaikan bahwa kemungkinan Presiden RI kelima itu akan bertolak ke Korea Utara empat bulan mendatang guna membuka dialog reunifikasi ini. Sejauh ini Megawati merupakan tokoh yang dihormati oleh pemimpin Korea Utara.
Megawati pada Senin 29 Mei 2017, memenuhi undangan kehormatan Presiden Korea Moon Jae-in di Blue House atau Rumah Biru di Seoul. Dalam pertemuan tersebut Moon meminta Megawati membantu proses reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara. Megawati juga didaulat menjadi wakil Asia untuk menyerukan pesan perdamaian dalam forum tahunan "The Jeju Forum for Peace and Prosperity". (Baca:Komite Persiapan Reunifikasi Korea Harapkan Peran Indonesia)