Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul memberikan keterangan pers terkait persiapan kepolisian menjelang eksekusi mati jilid III, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, 28 Juli 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian RI melalui Densus 88 Antiteror kembali menangkap dua terduga teroris di lokasi terpisah yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Penangkapan keduanya tak terkait dengan insiden bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri hari ini, Senin, 29 Mei 2017, berinisial W alias AZ serta T alias AG.
”W alias AZ ditangkap di (Dukuh) Sono, Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, pada pukul 05.15,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin.
Menurut Martinus, W diduga terlibat dalam rencana peledakan bom bunuh diri di Istana Kepresidenan pada Desember 2016. Rencana yang diatur kelompok Nur Solihin, saat itu digagalkan oleh Densus 88.
Petugas Densus saat itu berhasil menahan Dian Yulia Novi, istri Nur Solihin, yang rencananya dijadikan pengantin bom. Mereka kemudian menjadi tersangka.
Adapun T alias AG ditangkap Densus 88 Antiteror di rumahnya yang berada di kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin, pukul 06.00. Dia diduga terlibat insiden pelemparan bom molotov ke teras sebuah minimarket di kawasan Serengan, Surakarta, pada akhir 2016.
YOHANES PASKALIS
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.