Teror ISIS di Marawi, Kemlu: WNI di Filipina dalam Keadaan Baik  

Reporter

Minggu, 28 Mei 2017 08:59 WIB

Militer Filipina membantu warga untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat terjadinya baku tembak antara militer Filipina dengan militan ISIS di kota Marawi, Filipina Selatan, 24 Mei 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao memastikan sebanyak 17 warga negara Indonesia (WNI) di Filipina dalam keadaan baik pascaperistiwa baku tembak antara tentara Filipina dengan kelompok bersenjata di kota Marawi. (Baca: Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi)

"Ada 17 WNI di sana. Yang satu menetap di sana dan berkeluarga, dan 16 orang lainnya adalah rombongan majelis taklim. Telah dikonfirmasi mereka dalam keadaan baik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat 26 Mei 2017. (Baca: Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS)

Arrmanatha menjelaskan sebanyak 16 orang WNI tersebut merupakan bagian dari kelompok majelis taklim yang sedang ibadah keliling-keliling tempat ibadah di daerah selatan Filipina. Menurut dia, kondisi para WNI itu baik-baik saja. Mereka untuk sementara ini tinggal di tempat yang dekat dengan kantor polisi setempat. Dia menambahkan, para WNI tersebut juga mengikuti aturan yang berlaku.

"Mereka mengikuti aturan larangan keluar dan tidak keluar pada jam tertentu," kata dia.

Arrmanatha menambahkan, KJRI di Davao juga telah mengupayakan evakuasi. Namun para WNI tersebut mengaku masih ingin berada di Filipina. Untuk itu, kata dia, Kementerian Luar Negeri RI tetap melakukan komunikasi dengan perwakilan di Filipina guna memastikan keamanan para WNI tersebut. (Baca: Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI)

Arrmanatha melanjutkan, hingga saat ini belum ada informasi yang menyebut ada dugaan WNI yang ikut dalam penyerangan di Marawi.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan keadaan darurat militer di Mindanao sejak Selasa malam 23 Mei 2017. Hal itu menyusul terjadinya baku tembak antara tentara Filipina dengan kelompok bersenjata di kota Marawi.

Media lokal Filipina melaporkan, baku tembak terjadi ketika polisi dan tentara bergerak untuk melaksanakan perintah penahanan seorang pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Kemudian kelompok bersenjata Maute menanggapi rencana penahanan tersebut dengan menyerbu kota Marawi. (Baca: Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi)

ANTARA

Berita terkait

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

20 jam lalu

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

Malaysia mengirimkan surat protes ke Vietnam atas dugaan perluasan terumbu karang di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara

Baca Selengkapnya

1 WNI di Jepang Tewas dan 3 Luka-luka karena Perampokan

1 hari lalu

1 WNI di Jepang Tewas dan 3 Luka-luka karena Perampokan

Seorang WNI di Jepang dibunuh dan tiga WNI lainnya luka-luka akibat peristiwa perampokan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada Jamaah Umrah Meninggal Jatuh dari Tangga Pesawat Lion Air

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada Jamaah Umrah Meninggal Jatuh dari Tangga Pesawat Lion Air

Seorang jamaah umrah mengalami luka serius akibat jatuh dari tangga pesawat. Nyawanya tak tertolong.

Baca Selengkapnya

WNI Ditangkap Custom and Border Protection Amerika Serikat Diduga Kasus Black Money Scam

4 hari lalu

WNI Ditangkap Custom and Border Protection Amerika Serikat Diduga Kasus Black Money Scam

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan ada WNI yang ditangkap petugas Custom and Border Protection (CBP) Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Mengutuk Penghentian Kegiatan UNRWA di Israel

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Mengutuk Penghentian Kegiatan UNRWA di Israel

Kementerian Luar Negeri RI menilai penghentian kegiatan UNRWA di Israel berimplikasi pada terhentinya kerja UNRWA di Tepi Barat, dan Yerusalem Timur

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Filipina Duterte: 'Saya Punya Skuad Kematian'

8 hari lalu

Mantan Presiden Filipina Duterte: 'Saya Punya Skuad Kematian'

Duterte membentuk pasukan kematian untuk membunuh para penjahat terutama para tersangka narkoba.

Baca Selengkapnya

136 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Lainnya Mengungsi akibat Topan Trami

9 hari lalu

136 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Lainnya Mengungsi akibat Topan Trami

Topan Trami menewaskan 136 orang dan mengakibatkan lebih dari 5,7 juta orang di Filipina terdampak dan mengungsi

Baca Selengkapnya

Indonesia Kecam Serangan Israel terhadap Iran

9 hari lalu

Indonesia Kecam Serangan Israel terhadap Iran

Indonesia mengecam serangan Israel terhadap Iran. Kementerian Luar Negeri menyebut serangan itu hanya memperluas konflik

Baca Selengkapnya

Polri Masih Telusuri Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

11 hari lalu

Polri Masih Telusuri Perekrut WNI Jadi Operator Judi Online di Filipina

Pemerintah Filipina mendeportasi 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat judi online dan online scam.

Baca Selengkapnya

Hari PBB Rayakan Kreativitas dan Kontribusi Generasi Muda

12 hari lalu

Hari PBB Rayakan Kreativitas dan Kontribusi Generasi Muda

Dalam peringatan Hari PBB generasi muda didorong berkontribusi menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dunia dan menyediakan solusi inovatif.

Baca Selengkapnya