Bom Kampung Melayu Mirip Bom Cicendo, Polri: Panci Sebagai Wadah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 25 Mei 2017 20:16 WIB

Warga berkumpul untuk melihat lokasi ledakan bom bunuh diri di terminal bus di Kampung Melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan ada kemiripan aksi serangan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan bom panci di Cicendo, Kota Bandung, akhir Februari 2017. Ia menjelaskan kesamaan tersebut berdasarkan temuan bukti pada dua kejadian tersebut.

"Hasil barang dan bukti yang disimpan ada kesamaan dengan bom yang di Bandung beberapa waktu lalu," kata Setyo di Markas Besar Kepolisian, Jakarta, Kamis 25 Mei 2017.
Baca :
Mabes Polri Dalami Hubungan Bom Kampung Melayu dan Bom Manchester

Bom Kampung Melayu, Ini Bahan yang Biasa Dipakai di Bom Panci

Dalam dua serangan bom tersebut, panci digunakan sebagai wadah untuk menyatukan bahan-bahan material bom rakitan. Selain itu, bukti-bukti memperkuat dengan adanya temuan lempengan alumunium, serpihan ransel, paku, dan gotri

Meski begitu, ia belum bisa menyebutkan intensitas ledakan yang dihasilkan. Tim laboratorium forensik akan memeriksa kandungan bom terlebih dahulu. "Kalau low atau high, labfor yang bisa menyatakan itu karena identifikasinya dari serbuk residu itu yang akan diperiksa," kata dia.



Sebelum bom Kampung Melayu, insiden bom panci juga terjadi Bandung pada Senin, 27 Februari 2017, di Lapangan Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Pelaku Yayat Cahdiyat datang dan menaruh panci di ujung lapangan SD Kresna Pandawa. Setelah ledakan itu, Yayat berlari ke dalam kantor Kelurahan Arjuna.
Simak pula : Bom Kampung Melayu dan Bom Inggris, JK Ajak Waspadai Terorisme

Berdasarkan catatan polisi, Yayat adalah murid Aman Abdurrahman, pemimpin Tauhid Wal Jihad dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Bagian Kemitraan Humas Mabes Polri Komisaris Besar Awi Setiyono menilai bom rakitan untuk serangan Kampung Melayu lebih sempurna. "Ini termasuk yang lebih sempurna dari kemarin (Bom Bandung) yang tidak jadi meledak," kata Awi.

Setyo belum memastikan jaringan teror kedua terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu. Namun, ia mengemukakan kemungkinan keduanya berafiliasi dengan ISIS. "Ada kemungkinan mengarah ke ISIS. Untuk kelompok apa nanti kami sampaikan," katanya.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

15 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

16 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

22 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya