Ahok Cabut Banding, Pengacara: Tak Ada Tekanan dari Parpol  

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 06:52 WIB

Terdakwa kasus penitaan agama Basuki Tjahya Purnama saat memasuki ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jakarta, 9 Mei 2017. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis hukuman penjara 2 tahun untuk Ahok. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berdiskusi dengan tim kuasa hukumnya sebelum mencabut pengajuan banding, Senin 22 Mei 2017 lalu. Diskusi dilakukan saat tim mengunjungi Ahok di rumah tahanan Mako Brimob, Depok, Selasa pekan lalu. Saat itu tim menyerahkan rancangan memori banding untuk dipelajari Ahok yang kini berstatus terdakwa penodaan agama. (Baca: Ahok Cabut Banding, Veronica: Kami Tidak Mau Perpanjang Kasusnya)

“Kami jelaskan kalau banding, ini (kemungkinan) yang terburuk, ini yang terbaik. Kalau tidak banding juga kami jelaskan,” kata anggota tim kuasa hukum, Rolas Sitinjak, Selasa 23 Mei 2017.

Selain dari pengacara, menurut Rolas, Ahok kerap mendapat masukan dari teman-temannya yang berkunjung. Namun dia enggan merincikan siapa saja yang datang dan memberi masukan. Beberapa tamu yang pernah menengok Ahok adalah pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

“Banyak yang kasih masukan ke Pak Ahok, teman, sahabat, relasi. Walaupun secara legal Pak Ahok tetap percaya pada kami,” ujar dia. (Baca: Ahok Cabut Banding, Apa Komentar Jaksa Agung?)

Menurut Rolas, keputusan pencabutan baru diketahui tim pada Senin lalu. Saat itu tim baru saja menyerahkan memori banding setebal 196 halaman ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Proses pemeriksaan berkas perkara baru berjalan 30 menit ketika istri Ahok, Veronica Tan, datang bersama adik Ahok yang juga anggota tim kuasa hukum, Fifi Lety Indra, untuk meminta banding dicabut.

“(Pencabutan) Murni dari Pak Ahok sendiri. Tak ada tekanan dari luar atau parpol,” Rolas menyebutkan.

Dalam konferensi pers kemarin, Fifi mengatakan, pencabutan banding dilakukan atas kesepakatan antara Ahok dan keluarga. Dia menyebut tak mudah bagi keluarga, khususnya Ahok, untuk memutuskan hal ini. “Ini melewati berbagai pertimbangan.”

Anggota tim pengacara Ahok lainnya, Darwin Aritonang, sebelumnya mengungkapkan kliennya memperhitungkan kemungkinan menerima vonis banding yang lebih berat. Namun Fifi menyatakan satu-satunya pertimbangan adalah situasi di luar tahanan. Ahok, tutur dia, tak ingin para pendukungnya terus-menerus menggelar unjuk rasa yang dapat berimbas kerugian ekonomi.

Adapun Veronica menyatakan dia dan keluarga telah menerima dan mendukung keputusan ini. “Kami tidak akan memperpanjang lagi,” kata Veronica yang sesekali berhenti berbicara karena menangis. (Baca: Ahli HAM PBB Desak Indonesia Meninjau dan Mencabut Hukuman Ahok )

Rolas juga mengungkapkan, tim kuasa hukum sedang menyusun kontra-memori banding yang akan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Langkah itu dilakukan karena jaksa penuntut umum hingga kemarin masih mengajukan banding.

Poin yang bakal dimasukan ke dalam kontra-memori banding, Rolas mengungkapkan, adalah Ahok tidak menghina golongan tertentu seperti yang dituntut oleh jaksa dengan menggunakan pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan tidak menodai agama seperti putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan pasal 156a KUHP. “Kami kontra lawan dua-duanya.”

Rolas menyebutkan, pengajuan kontra-banding tidak wajib dilakukan. Menurut dia, penyusunan dilakukan untuk berjaga-jaga jika kontra-banding perlu diajukan. Tim pengacara akan berdiskusi lebih dulu apakah kontra-banding akan diserahkan atau tidak. “Itu hak kami. Tinggal mau dimasukkan atau tidak,” dia menjelaskan. (Baca: Ahok Cabut Banding, Pendukung: Kami Hormati Keputusan Itu)

DEVY ERNIS | WURAGIL

Video Terkait: Veronica Menangis saat Bacakan Surat Ahok yang Ditulis di Tahanan




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya