Monumen Pancasila Sakti karya Edhi Sunarso di Lubang Buaya, Jakarta. Dok. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan membangun monumen Garuda Pancasila sebagai tanda bahwa semaian butir-butir Pancasila lahir di Ende. Pembangunan monumen juga untuk menunjukkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.
"Banyak orang mulai berpikir untuk mengguncang kebinekaan, karena itu kami ingin membuat sebuah monumen untuk menunjukkan bahwa NTT rumah Pancasila," kata Sekretaris Daerah NTT Frans Salem kepada Tempo, Minggu, 21 Mei 2017.
Monumen Garuda Pancasila akan dibangun di Jalur 40, Kecamatan Alak, Kota Kupang, yang berada di tempat ketinggian sehingga menjadi ikon dan obyek wisata. "Paling tidak menunjukkan kepada semua orang bahwa Pancasila dikandung di NTT," ujarnya.
Untuk biaya membangun monumen tersebut Pemerintah Provinsi NTT meminta sumbangan kepada pihak ketiga yang telah terkumpul Rp 500 juta. Selain itu, sumbangan dari para pegawai negeri sipil sebesar Rp 100 ribu per orang dan bisa terkumpul hingga Rp 800 juta. "Kami berharap ada pihak lain yang mau menyumbang untuk pembangunan ini," katanya.
Semula, kata dia, pembangunan monumen itu diperkirakan menelan Rp 100 miliar. "Awalnya biayanya mencapai Rp 100 miliar. Terlalu mahal, sehingga masih dihitung lagi agar biayanya hanya sebesar Rp 35 miliar," ucapnya.