Taruna Akpol Semarang Tewas, Polisi Tetapkan 14 Tersangka

Reporter

Sabtu, 20 Mei 2017 23:34 WIB

Ilustrasi perkelahian/kekerasan/penganiayaan. Shuttertock

TEMPO.CO, Semarang - Kepolisian Daerah Jawa Tengah menetapkan 14 orang sebagai tersangka yang menyebabkan kematian Briagdir Dua Muhammad Adam, taruna Akademi Kepolisian yang meninggal pada Kamis 18 Mei 2017. Para tersangka itu merupakan kakak kelas korban di Akpol Semarang.

“Hasil gelar menetapkan tersangka sebanyak 14 orang,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal, Condro Kirono, Sabtu malam, 20 Mei 2017.

Condro menyebut tersangka berinisial CAS sebagai pelaku utama. “Karena pada saat dipukul yang bersangkutan (CAS) korban jatuh pingsan. Dilakukan pertolongan memang, namun dibawa ke rumah sakit meninggal dunia,” Condro menjelaskan. (Baca: Taruna Akpol Tewas, Ada Luka pada Paru-paru dan Memar di Dada)

Hasil penyelidikan kepolsian daerah Jawa Tengah menunjukkan terdapat pelaku lain berinisial RLW, GCN, EA, JED,MB, CAE,HA, AKU, GJN, RAP,RK, IZ dan PDS. Para tersangka tersebut punya peran berbeda-beda, mulai dari memukul, memberikan arahan, hingga bagian mengawasi agar tidak diketahui pembina Akpol. “Ada mengawasi pintu akses masuk ke situ (TKP),” ucap Condro.

Sebanyak 14 tersangka itu dikenakan Pasal 170 subsider 351 ayat 3 junto pasal 55 dan 56 KUHP. Sedangkan barang bukti yang disita mencapai 18 buah benda. Di antaranya alumunium warna silver ukuran 56 sentimeter diameter 2 cm, kunci sepeda, sarung tangan, kopel rem, raket batminton, dan tongkat kayu bulat warna coklat. (Baca: Di TKP Taruna Akpol Tewas, Polda Jateng Temukan Kopel dan Tongkat)

Selain barang bukti itu terdapat minyak kayu putih, kipas angin obat gosok yang sengaja disita. Sebab, saat korban Muhammad Adam jatuh lemas ada upaya menyadarkan dengan beragam alat yang disita itu.

Condro menambahkan, insiden penganiayaan tersebut berlangsung di gudang ukuran 4 kali 8 meter persegi di flat A taruna tingkat 3. Kejadian itu diawali Rabu malam hingga Kamis, usai apel malam taruna tingkat 3 memerintahkan taruna tingkat 2 berkumpul di flat A.

Gubernur Akademi Kepolisian, Inpektur Jenderal Anas Yusuf menyatakan siap bertangung jawab atas insiden kematian salah satu tarunanya itu. “Sebagai gubernur Akpol tentunya bertanggung jawab tentang persoalan ini apapun konsekuensi yang ada,” kata Anas. (Baca: Kasus di Akpol Semarang, Psikolog: Kekerasan Asrama Harus Diputus)

Ia mengaku telah meminta maaf kepada orang tua korban Arsiandi Umar dan Nova. “Kami mohon maaf atas kejadian ini,” kata Anas yang mengaku usai berkunjung di rumah korban di Jakarta.

Atas insiden taruna Akpol Semarang yang tewas tersebut, Anas bersama kepolisian segera mengevaluasi atas kejadian yang menimpa almamater kampus yang mencetak perwira kepolisian itu. “Kira-kira kekurangan apa yang terjadi di Akpol, khususnya dalam rangka pengajaran pelatihan pengasuhan,” katanya.


EDI FAISOL


Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

8 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

1 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

16 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

24 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

25 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

26 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

26 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

29 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya