Kisruh DPD, GKR Hemas Tunggu Jadwal Temui Presiden Jokowi  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 18:50 WIB

Jokowi Mengutuk Aksi Kekerasan Diksar Mapala UII

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau DPD, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengatakan pihaknya bakal bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk melaporkan kondisi DPD. Pelaporan ini adalah yang pertama sejak kisruh perebutan kursi pimpinan senator tersebut.

"Dengan bertemu Presiden Jokowi, saya ingin jelaskan bahwa DPD yang sekarang berdasarkan hukum tidak sah atau ilegal," kata GKR Hemas di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen, Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.

Baca juga:
Kisruh DPD, Hemas Gugat Sikap Mahkamah Agung|
Ada Putusan Mahkamah Agung, DPD Tetap Gelar Paripurna

Istri Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu pun bakal menjelaskan kondisi DPD sejak awal rencana pemilihan pimpinan DPD hingga kekisruhan lantaran putusan MA yang membatalkan tata tertib DPD soal pembatasan masa jabatan pimpinan. "Kami akan jelaskan dari awal pemilihan, proses yang berjalan waktu itu, dan menyampaikannya," ujar Hemas.

Mahkamah Agung akhirnya melantik pimpinan DPD periode 2017-2019. Oesman Sapta Odang terpilih menjadi Ketua DPD. Sedangkan Wakil Ketua I serta II diisi Nono Sampono dan Darmayanti Lubis. Pelantikan dan pengambilan sumpah pimpinan DPD awal April itu dilakukan Wakil Ketua Mahkamah Agung Suwardi.

Baca pula:
Kisruh DPD, Ratu Hemas Anggap Terpilihnya Oesman Sapta Tak Sah
Kisruh DPD, Ini Alasan MA Hadiri Pengambilan Sumpah Pimpinan DPD


Pelantikan tersebut terjadi di tengah polemik pembatalan tata tertib DPD oleh MA terkait dengan pembatasan masa jabatan pimpinan DPD menjadi 2,5 tahun. Pemilihan pimpinan DPD dilakukan berdasarkan aturan yang sudah dibatalkan MA.

Surat permohonan pertemuan dengan Presiden Jokowi pun telah dilontarkan sejak April lalu. GKR Hemas dan senator lain yang menolak kepemimpinan Oesman Sapta Odang juga turut hadir. "Kami akan tetap melakukan proses hukum. Kami masih tunggu jadwal Presiden," tuturnya.

ARKHELAUS W.


Berita terkait

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

8 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

55 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya