Marak Virus Ransomware WannaCry, ITS: SBMPTN Tak Terpengaruh  

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 11:00 WIB

Ilustrasi virus ransomware. cnbc.com

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Laboratorium Infrastruktur dan Keamanan Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan penyebaran virus Ransomware WannaCry tidak akan mempengaruhi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri berbasis komputer (SBMPTN CBT).

Bekti optimistis ujian SBMPTN berbasis komputer tidak terganggu secara signifikan dengan maraknya penyebaran virus Ransomware WannaCry tersebut. Menurut dia, virus tersebut menyerang sistem operasi Windows. (Baca: Hari Ini SBMPTN, Panitia Antisipasi Virus WannaCry)

"Sedangkan untuk SBMPTN berbasis komputer server-nya menggunakan sistem operasi di luar Windows. Jadi server artinya aman. Data-data kami juga aman," kata Bekti di Surabaya, Senin, 15 Mei 2017.


Infografik: Mencegah Virus Ransomware Wannacry

Dia menambahkan, computer client yang dipakai peserta memang menggunakan Windows. Namun programnya bakal diinjeksi dari program server. Dengan cara itu, semua computer client dijalankan dan peserta tinggal menggunakan saja.

Kalaupun ada komputer peserta yang terkena Ransomware, kata Bekti, hanya data-data di komputer tersebut yang di-enkripsi. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan aplikasi SBMPTN berbasis komputer. (Baca: Heboh Serangan Ransomware WannaCry, Ini Saran BIN)

"Virus Ransomware kan mengenkripsi data-data yang sudah ada di komputer Windows. Sedangkan data-data kami tidak akan disimpan di Windows itu. Komputer peserta kena, ya kena," tutur Bekti.

Dia mengungkapkan, Ransomware hanya mengenkripsi file tertentu dengan ekstensi tertentu. Sementara itu, ujar Bekti, ekstensi exe yang digunakan dalam SBMPTN CBT tidak bisa diserang. "Jadi tidak berpengaruh," ucapnya.

Dari sisi jaringan mungkin terkena pengaruh bila Ransomware WannaCry masif terjadi di jaringan sekolah atau kampus yang dijadikan tempat ujian. Namun dalam pengerjaan soal berbasis komputer, peserta tidak selalu mengakses jaringan selama dua jam. (Baca: Cegah Ransomware WannaCry, Jangan Pakai Antivirus Bajakan)

Menurut Bekti, secara sistem batch akan mengunggah jawaban peserta ke server. Dan server ini berada di sekitar tempat ujian. Jadi tidak menggunakan jaringan umum. "Virus ini tidak terlalu signifikan," katanya.

Bekti menambahkan, pada dasarnya virus ini dibuat tidak untuk menyerang SBMPTN CBT. Ini lebih kepada efek saja terhadap pelaksanaan ujian tersebut. "Kalau berniat menyerang SBMPTN, bentuknya tidak begitu," ucapnya.

Saat disinggung adanya komputer yang terkena virus Ransomware WannaCry ketika pelaksanaan SBMPTN CBT berlangsung, Bekti menyebut tidak akan mengganggu peserta. Tampilannya tidak terlihat karena menjadi background sistem aplikasi CBT. "Istilahnya, kita hanya meminjam tampilan, monitor dan processor computer client, yang semuanya berada di sistem server kita," katanya. (Baca: Apa Alternatif Buat Peserta yang Tak Lulus SBMPTN?)

ANTARA



Video Terkait:
Ancaman Ransomware WannaCry, Pelayanan E-KTP di Brebes Lumpuh






Advertising
Advertising

Berita terkait

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

2 jam lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

4 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

6 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

11 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

12 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

12 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

13 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

21 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya