TEMPO Interaktif, Sragen:Kepolisian Resor Sragen, Jawa Tengah, menangkap tujuh anggota Satuan Tugas (Satgas) PDI Perjuangan yang merusak kantor dan membakar mobil operasional partainya. Mereka berinisial ST, STN, NDS, PP, TRY, ASH dan PWD."Semuanya operator lapangan. Sedangkan otak pengrusakan kami berharap segera tertangkap," kata Kepala Kepolsian Resor Sragen, Ajun Komisaris Besar Sri Handayani, kemarin. Pengrusakan itu berlangsung Sabtu akhir pakan lalu.Menurut Sri, aksi warga itu dipicu konflik internal partai yang berkaitan dengan hasil konferensi tingkat cabang partai tersebut pada April lalu. Menurut Koordinator Satgas PDI Perjuangan Sragen, S.Tino, ini klimaks kemarahan satgas terhadap sikap pimpinan pusat partai yang tak menggubris tuntutan mereka. Tino tak menjelaskan tuntutan itu.Yang pasti, penangkapan terhadap anggota satgas partai bergambar kepala banteng dengan mulut putih itu terbilang cepat. "Kurang dari 24 jam setelah mereka merusak kantor, kami berhasil menangkapnya," ujar Sri.Kemudahan penangkapan selain didukung keterangan sejumlah saksi juga adanya video yang merekam aksi ratusan anggota satgas mengamuk dan mengobrak-abrik kantor. Mereka juga membakar mobil, papan nama serta perlengkapan kantor seperti meja dan kursi.Ketua Dewam Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Sragen, Suhardjo, menegaskan tidak akan mengabulkan tuntutan satgas yang berbuat anarkistis. Mereka bertindak beringas dan ada dalangnya."Saya tahu siapa provokator di balik aksi tersebut. Tetapi saya tak ingin menghadapi mereka. Jika diladeni akan terjadi benturan antarmassa. Saya serahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat kepolisian untuk menindak para pengrusak itu," ujarnya.Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, dalang pengrusakan kantor tersebut oleh orang luar partai. "Kejadian seperti ini juga terjadi di Semarang. Kami berharap polisi mampu mengungkap aktor yang menggerakkan dan membuat opini bahwa partai itu jelek," kata Tjahjo.Imron Rosyid