Sejumlah porsenil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) wanita yang baru, ikuti upacara pengukuhan menjadi satpol PP Pariwisata di Kantor Balaikota, Makassar, 2 November 2015. Sebanyak 14 anggota polisi pamong praja wanita dikukuhkan menjadi satpol PP Pariwisata. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Mataram-Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana berencana menambah jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) perempuan, dari yang semula 17 orang menjadi 30.
Penambahan tersebut dilakukan mengingat kebutuhan tindakan penanganan yang melibatkan anggota Pol PP perempuan makin meningkat. Menurutnya dalam waktu satu tahun sejak dirintis, ada persepsi yang muncul di kalangan aparat sipil negara (ASN) perempuan Kota Mataram yang terintimidasi oleh opini-opini sehingga takut menjadi anggota Pol PP.
"Tetapi sekarang justru saya mulai kewalahan karena banyak yang minta,’’ kata Mohan saat menutup pendidikan dasar Pol PP, Sabtu 13 Mei 2017.
Meski banyak peminat, namun Mohan tetap menekankan pentingnya proses rekrutmen yang ketat dan memenuhi standar. Sebab, kata dia, Pol PP merupakan refleksi dari ASN Kota Mataram dan mengemban ekspektasi dari masyarakat.
Mohan berharap agar dalam institusi Pol PP dapat segera dilakukan pembenahan internal dan revitalisasi tenaga-tenaga baru yang muda, energetik, dan memiliki kekuatan fisik yang cukup untuk dapat mendukung tugas dan fungsi Pol PP.
Mohan juga berharap agar seluruh jajaran Pol PP Kota Mataram meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena kompleksitas masalah saat ini semakin mencari bentuknya dalam beragam pola. Masyarakat, ujar dia, dikepung berbagai macam opini yang bahkan sampai mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dia meminta Pol PP Kota Mataram mampu membangun ikatan emosional dengan masyarakat, turun kebawah dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan masyarakat berada dalam posisi dan kondisi aman. "Harus benar-benar dapat melihat realitas persoalan secara lebih sensitif dan cepat tanggap tanpa harus menunggu instruksi," ujar Mohan.