Panglima Kolakops TNI: Empat Langkah Antisipasi Mogok di Aceh
Reporter
Editor
Selasa, 15 Juli 2003 10:44 WIB
TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) TNI mengantisipasi seruan mogok total tiga hari, 16-18 Januari, yang dikeluarkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kemarin. “Aparat keamanan akan memperketat pengamanan di beberapa titik yang dinilai rawan terhadap gangguan GAM,” ujar Panglima Kolakops Brigjen TNI Djali Yusuf kepada Tempo News Room di Lhokseumawe, Minggu (13/1). Ditegaskan, aparat militer dan ajaran Polri akan memberi perlindungan kepada masyarakat Aceh yang tetap bekerja sekaligus mengabaikan seruan GAM. Ada empat langkah yang akan ditempuh. Pertama, TNI dan Polri membentuk pos-pos pengamanan ditempat umum yang diperkirakan rawan gangguan GAM. Kedua, peningkatan pengamanan jalan lintas Sumatera yang menghubungan Aceh dengan Sumatera Utara. Ketiga, menembak di tempat anggota GAM yang diketahui melakukan aksi teror dan pengadangan, seperti penebangan pohon di badan jalan. “Keempat, aparat TNI-Polri menyiapkan angkutan bagi masyarakat, bila angkutan umum tidak beroperasi pada hari-hari mogok,” ujarnya. Panglima Kolakops menegaskan, seruan mogok itu makin membuktikan GAM tidak menginginkan rakyat Aceh hidup damai dan mencari nafkah. “Mereka tidak melihat betapa masyarakat kecil amat terjepit dengan seruan mogok itu. Roda ekonomi, pemerintahan dan transportasi juga akan terhambat,” imbuhnya. Sementara itu, Wakil Penglima GAM wilayah Paseh, Sofyan Daud, menegaskan pihaknya memberi kebebasan bagi rakyat Aceh untuk tetap bekerja pada hari mogok. “Mereka adalah para tenaga medis di rumah sakit, petugas Palang Merah, PLN, wartawan, dan karyawan telekomunikasi,” ujar Sofyan yang juru bicara militer GAM tersebut. (Zainal Bakri)
Berita terkait
Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo
10 menit lalu
Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo
Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.