TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan - Sandiaga Uno, bertemu dengan 20 duta besar dari berbagai negara anggota Uni Eropa, Rabu, 10 Mei 2017. Mereka bertemu di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

"Sebenarnya silaturahminya (20 duta besar) dengan Bapak Prabowo sebagai Dewan Pembina dan Ketua Partai Gerindra. Mendiskusikan banyak hal, memaparkan pandangan-pandangan tentang Indonesia ke depan dan tantangannya," kata Anies.

Baca: Menang Pilkada, Ini Janji Anies-Sandi kepada Prabowo

Anies menuturkan mereka juga berdiskusi tentang tema-tema yang harus dituntaskan di Indonesia, terutama di Jakarta. "Seperti permasalahakn korupsi, kesejahteraan, ketimpangan dan lain-lain," kata Anies.

Pilkada, ujar Anies, juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tertutup yang berlangsung 2,5 jam tersebut. "Kita akan tunjukkan, bahwa kita benar-benar fokus pada masalah lapangan pekerjaan, masalah pendidikan dan masalah biaya hidup di Jakarta," ujarnya.

Simak: Menang Pilkada DKI, Prabowo: Anies-Sandi Harus Kerja Keras

Dalam pertemuan tersebut, kata Anies, tidak ada penandatanganan perjanjian. Para duta besar, Prabowo, dia dan Sandi, hanya berdiskusi secara terbuka mengenai isu-isu yang sedang hangat saat ini.

"Bahkan kita tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang serius menjaga kebhinekaan, dan kita akan terus memperjuangkan persatuan," kata Anies.

Anies menyampaikan pada para duta besar tersebut, jika ingin membangun suasana kondusif di Jakarta, maka ketimpangan dan lapangan pekerjaan harus dapat diatasi. "Supaya suasananya kondusif untuk gagasan persatuan di Jakarta," ujar dia.

CHITRA PARAMAESTI