Selebaran info kegiatan keagamaan terpasang di papan info yang berada di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jalan Prof Soepomo, Jakarta, 8 Mei 2017. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan Kemal Idris mengatakan lembaganya tetap akan menjalankan aktivitas sebagai organisasi kemasyarakatan, yakni berdakwah. Itu dilakukan meski pemerintah telah menyatakan akan membubarkan HTI karena dituding anti-Pancasila.
"Aktivitas HTI adalah dakwah dan berdiri memenuhi perintah Allah. Jadi tentunya aktivitas kami akan tetap jalan," ucap Kemal kepada Tempo, Senin, 8 Mei 2017.
Dia menjelaskan, kegiatan yang selama ini dilakukan HTI adalah pengabdian serta kewajiban kepada umat dan masyarakat. Jadi tujuan utama HTI ialah kepentingan publik.
"Kewajiban kami berdakwah. Semua umat Islam begitu. Jadi tak akan menghalangi aktivitas kami," ujar Kemal.
Saat ditanyai tentang jumlah anggota HTI di Sulawesi Selatan, Kemal enggan menyebutkannya. Dia hanya menuturkan itu tidak ada hubungannya dengan pembubaran HTI. "Jadi itu tak perlu ditanyakan," ucapnya singkat.
Adapun simpatisan HTI Sulawesi Selatan, Amir Ilyas, menuturkan pengurus sementara akan melakukan rapat terkait dengan keputusan pemerintah membubarkan HTI. "Ini sedang dibicarakan dan pengurus akan menggelar rapat," kata Amir, yang telah lama aktif mengikuti kegiatan-kegiatan HTI, termasuk kajian.
Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII
57 hari lalu
Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII
Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.