Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 7 Mei 2017 07:39 WIB

Presiden Joko Widodo menanam padi dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di areal persawahan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Menanam padi tersebut, Jokowi gunakan alat hasil rakitan warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Bandung —Pabrikan senjata Indonesia PT Pindad memproduksi tiga mesin pertanian yang sedang dipamerkan di Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan.


Acara ini dibuka Sabtu, 7 Mei 2017, oleh Presiden Joko Widodo di di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh.


Baca: Pemerintah Bentuk Tim Awasi Penerapan Kandungan Lokal


Corporate Secretary PT Pindad, Bayu A Fiantoro, mengatakan, pembuatan tiga mesin pertanian digarap bersama PT Bhirawan dan Badan Litbang Kementerian Pertanian.


“Ini untuk membantu pemerintah dalam mengaja keamanan ketersediaan seta swasembada pangan,” kata Bayu saat dihubungi Tempo, Sabtu, 6 Mei 2017.


Advertising
Advertising

Baca: Kementerian Pertanian Targetkan Produksi Alsintan 1.000 Unit

Tiga mesin pertanian itu masing-masing adalah Traktor Multiguna PTM-90, Pengolah Tanah Amphibi PA-1800, dan Mesin Panen Multikomoditas PP-160.


Pindad sebagai manufaktur produksi mesin pertanian itu, sementara PT Bhirawa sebagi distributor produk yang memegang lisensi dari Kementerian Pertanian . Hampir semua komponen, kecuali mesin dan peralatan transmisi, sudah diproduksi sendiri.

Mesin pertanian ini menjadi produk mesin non-alutsista terbaru yang diproduksi pabrikan senjata ini menyusul alat berat ekskavator Pindad Excava 200, yang dirilis Pindad September 2015 lalu.


Tiga mesin pertanian ini untuk produksi dan pemasarannya saat ini masih difasilitasi Kementerian Pertanian. Bayu mengklaim, dalam pameran pertanian di Aceh itu sejumlah pemerintah daerah dan petani tertarik dengant tiga mesin pertanian itu. “Dalam tahun ini kita siap mempoduksi masing-masing 50 unit,” kata Bayu.

Menurut Bayu, tiga mesin pertanian ini berikut alat berat ekskavator produksi Pindad itu sedang diupayakan untuk masuk dalam daftar mesin pertanian di E-Procurement, yang diterbitkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Ini agar instansi pemerintah dan lembaga negara bisa membeli langsung tanpa melalui proses tender seperti sejumlah alat pertanian yang sudah ada dalam daftar elektronik itu. “Sedang di upayakan banget,” kata dia.

Bayu mengatakan harga tiga mesin pertanian itu dijanjikan kompetitif dengan produk yang sudah ada di pasaran. “Namun dengan kualitas yang handal sebagaimana kita lakukan terhadap produk alutsista kita,” kata dia.

Sejumlah kelebihan dimiliki mesin pertanian produksi Pindad itu. Salah satunya Traktor Multiguna PTM-90, sepintas mirip dengan Pindad Excava 200 yakni alat berat eskavator prouksi Pindad sebelumnya. Bayu mengatakan, ada beberpa kesamaan teknologi yang dipergunakan dua produk itu. “Teknologi hidroliknya sama,” kata dia .

Traktor PTM-90 punya sejumlah kelebihan dibandingkan Pindad Excava 200 karena dipasang beragam alat tambahan untuk menambah fungsinya sehingga tidak hanya sekadar membajak ladang. “Traktor Multiguna ini menyatukan fungsi traktor 100 HP (Horse Power) dengan fungsi ekskavator 5 ton. Selain itu dilengkapi dengan attachment untuk grain seeder, bajak, dan rottary tiller,” kata Bayu.

Traktor Multiguna ini memiliki loader untuk mengeruk material hingga puing bangunan di bagian belakangnya. Sementara di bagian depan dipasang ekskavator kecil yang juga bisa berfungsi sebagai driling dan jack hammer untuk kebutuhan konstruksi , pertanian, hingga pemeliharaan jalan.


Penambahan Power Take Off (PTO) dan three point hitch membuat traktor ini bisa juga dipasangi rotavator untuk menanam biji jagung atau membajak tanah.

Mesin pertanian selanjutnya adalah Pengolah Tanah Amphibi PA-1800 dirancang untuk membantu pengolahan tanah dengan mencacah sisa jerami padi, batang jagung, dan gulma sekaligus mencampurnya dengan tanah.


Pencacahan dan pencampuran tanaman sisa pertanian itu sekaligus untuk menambah kandungan bahan organik tanah. Tak hanya itu Mesin Pengolah tanah itu juga ditambah penyemprot decomposer.

Terakhir Mesin Panen Multikomoditas PP-160. Sesuai namanya, mesin panen ini dirancang untuk memanen tanaman jagung juga padi. Mesin ini bisa sekaligus memasukkan hasil panennya dalam karung. Mesin Panen ini menggunakan roda crawler dari karet sehingga bisa menembus lahan pertanian basah maupun kering sekaligus.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

12 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya