Soal Aksi 505, MA: Bukan Intervensi Tapi Sebagai Dukungan Moral  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 5 Mei 2017 18:38 WIB

(ki-ka) Panitera Muda Pidana Umum MA Suharto, Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo, Panitera MA Made Rawa Aryawan, Kabiro Humas MA Ridwan Mansyur menyampaikan konferensi pers setelah pertemuan dengan GNPF-MUI di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, 5 Mei 2017. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelas delegasi dari massa Aksi 505 oleh GNPF-MUI yang dipimpin oleh Didin Hafidhuddin menemui pimpinan Mahkamah Agung untuk menyampaikan aspirasinya. Menurut Panitera MA, Made Rawa Aryawan, pihaknya tidak melihat aksi ini sebagai intervensi terhadap proses hukum.

"Kehadiran beliau sama sekali tidak ganggu dan memengaruhi independensi hakim," katanya dalam konferensi pers di Gedung MA, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca : Bachtiar Nasir Ajak Massa Aksi 505 Bisa Terima Hasil Sidang Ahok

Ribuan warga berunjuk rasa di depan Kementerian Dalam Negeri, dekat Gedung Mahkamah Agung, usai melakukan long march dari Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Mereka meminta hakim persidangan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berlaku adil. Rencananya, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan menjatuhkan vonis terhadap Ahok Selasa pekan depan, 9 Mei 2017.

Menurut Aryawan, dalam penegakkan hukum, pihaknya siap menerima masukan dari pihak manapun. Sebab dalam Undang-Undang nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, dalam menegakkan hukum hakim harus mengikuti, menggali, dan menerapkan nilai-nilai yang dianggap benar dan adil oleh masyarakat.
Simak juga : Polisi Klaim 70 Tahanan Kabur Rutan Pekanbaru Telah Ditangkap

Selain itu, para hakim juga sudah dididik dan dilatih untuk memutuskan perkara dengan adil. "Meskipun langit runtuh, yang benar tetaplah benar," ujarnya.

Apa yang disampaikan oleh perwakilan massa, kata Aryawan, juga sejalan dan simetris dengan nilai yang dianut pengadilan di Indonesia dan di seluruh dunia. Dalam pertemuannya dengan MA, delegasi massa meminta agar hakim independen dan berlaku adil saat memberikan vonis terhadap Basuki alias Ahok.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum Mahkamah Agung, Ridwan Mansyur menuturkan kedatangan massa Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia ini merupakan dukungan moral agar pengadilan berjalan secara adil, independen, dan tidak tergerus oleh intervensi. "Bukan hanya perkara tersebut, tapi juga perkara yang lain karena ini prinsip keadilan," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Video Terkait:




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

2 hari lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

3 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

3 hari lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya