Konvoi Pelajar Rusuh di Klaten, Polisi: Ada Calon Tersangka Lain

Reporter

Kamis, 4 Mei 2017 20:42 WIB

Sejumlah pelajar yang diamankan di Polres Klaten setelah konvoi brutal yang merusak rumah warga, mobil dan motor di jalan, serta melukai sedikitnya sembilan remaja. Tempo/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Kepolisian Resor Klaten, Jawa Tengah mengklaim telah mengantongi identitas sejumlah pelajar dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang diduga terlibat dalam kasus perusakan dan penganiayaan di sejumlah wilayah Kabupaten Klaten saat berkonvoi merayakan pengumuman kelulusan pada Selasa lalu.

“Calon-calon tersangka lain sedang kami lihat, mengarah ke beberapa siswa dari DIY. Termasuk dari wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Klaten, Ajun Komisaris David Widya Dwi Hapsoro, di kantornya pada Kamis sore, 4 Mei 2017.

Baca juga:
Kisah Korban Keganasan Konvoi Pelajar di Klaten


Seperti diberitakan sebelumnya, konvoi seratusan pelajar gabungan dari sejumlah SMK dan SMA di wilayah Klaten berujung rusuh. Di sejumlah ruas jalan yang dilalui, gerombolan pelajar yang sebagian berasal dari Kabupaten Sleman, DIY, itu tidak segan melakukan perusakan dan penganiayaan terhadap pelajar lain yang mereka temui di jalan.

Hingga kini, Polres Klaten baru menetapkan satu tersangka dalam kasus konvoi pelajar brutal itu. Tersangka itu berinisial RS, 20 tahun, buruh serabutan asal Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Lulusan sekolah dasar itu ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam berupa badik saat ditangkap di Jalan Raya Solo - Jogja wilayah Kecamatan Jogonalan, Klaten.

Baca pula:
Kronologi Serangan Brutal Konvoi Pelajar di SMA N 1 Klaten

Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Konvoi Pelajar di Klaten

“Saya tidak ikut-ikutan konvoi. Saya bawa (badik) itu cuma buat jaga-jaga saja,” kata RS berkilah saat ditanya wartawan. Menurut David, RS adalah penyusup dalam rombongan pelajar yang berkonvoi itu. “Dia mengenakan baju seragam layaknya pelajar SMA,” kata David. Selain RS, masih ada sejumlah orang yang bukan pelajar turut dalam konvoi tersebut.

David menambahkan, saat ini pihaknya juga mewajibkan 14 orang yang sebagian besar adalah pelajar dari SMK di Kabupaten Sleman untuk wajib lapor. “Peranan mereka juga masih kami dalami, sejauh mana keterlibatannya dalam konvoi itu,” kata David.

Silakan baca:
Rusuh Konvoi Kelulusan SMA 2017 di Klaten, 11 Pelajar Masih Diperiksa

Sebab, David berujar, saat 14 orang itu ditempatkan dalam ruangan yang disekat dengan kaca gelap, para pelajar yang menjadi korban penganiayaan mengaku mengenali beberapa di antara mereka termasuk dalam gerombolan pelaku penganiayaan.

Salah satu pelajar yang diwajibkan melapor ke Polres Klaten, Dika, 18 tahun, warga Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mengaku ikut konvoi di barisan paling belakang. “Tapi saya tidak tahu kalau ada yang melakukan perusakan dan penganiayaan. Saya bawa motor Yamaha RX King sendirian, tidak bawa senjata apapun,” kata siswa kelas XII SMK Nasional Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman itu.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

5 Agustus 2022

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

Berikut tujuh rekomendasi wisata air alami atau umbul di Klaten yang wajib Anda dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

29 Juli 2022

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

Penghargaan UHC diserahkan BPJS Kesehatan untuk wilayah yang lebih dari 95 persen penduduknya menjadi peserta JKN.

Baca Selengkapnya

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

29 Juli 2022

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

Ribuan warga memenuhi pedestrian sepanjang Jalan Delanggu-Polanharjo, Klaten, untuk memeriahkan gelaran kirab budaya HUT ke-218 Kabupaten Klaten.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya