Golkar Jawa Barat Larang Kader Poligami dan LGBT Daftar Caleg

Reporter

Kamis, 4 Mei 2017 18:58 WIB

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memegangi surat yang menyoal kolom agama buat penganut aliran kepercayaan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, dan surat edaran perlindungan ritual ibadah buat pemeluk faham minoritas Syiah dan aliran kepercayaan. 13 November 2015. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Purwakarta - Partai Golkar Jawa Barat melarang kadernya yang berpoligami dan LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif periode 2018-2022. Pendaftaran dibuka dimulai 1 Mei hingga 27 Juli 2017.

Ketua Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan persyaratan larangan berpoligami diberlakukan karena, berdasarkan pengalaman, setelah menjadi anggota Dewan, kader tersebut berperilaku tidak adil kepada isteri pertamanya.

Baca:
Pilkada Jabar, Golkar Karawang Elus Dedi Mulyadi


"Setelah dilantik lalu jadi anggota Dewan, biasanya anggota Dewan itu baru menceraikan isteri pertamanya dan kawin lagi atau memadunya," ujar Dedi, Kamis, 4 Mei 2017.

Dedi tak melarang kader Golkar beristri dua. Hanya saja, mereka harus sesuai prosedur, yakni meminta izin dari isteri pertama dan disahkan oleh pejabat Kantor Urusan Agama. "Ini mah sebagai upaya pencegahan saja," tutur Dedi.

Larangan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD juga berlaku bagi kader yang memiliki prilaku seks menyimpang atau LGBT. Menurut Dedi, perbuatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Jawa Barat. "Kami cegah sejak dini," ujar dia.

Simak:
Pilkada Jawa Barat, Garda Bangsa Dukung Bupati Dedi Mulyadi


Hal lain yang masuk dalam persyaratan administrasi bagi calon legislatif ialah bersih dari pengaruh narkoba dan tidak memilki bisnis terlarang, seperti illegal logging, penambangan galian C serta usaha lainnya yang bersifat merusak lingkungan.

Meski semua persyaratan tambahan tersebut tidak termasuk dalam aturan partai, namun, ujar Dedi, tetap wajib diberlakukan dalam upaya menjaga marwah partai dan pribadi calon anggota DPRD jika kelak terpilih.

Lihat:
Pilgub Jabar, Hanura Pilih Dedi Mulyadi ketimbang Ridwan Kamil


Dedi berujar siapa saja yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD dari partainya, harus mencatatkan dirinya dulu sebagai anggota Partai Golkar. Setelah itu,baru menjalani proses analisis popularitas dan elektabilitas personal melalui lembaga survei yang disewa Partai Golkar Jawa Barat.

Ketua Partai Golkar Kabupaten Subang Imas Aryumningsih mendukung aturan yang diterapkan Golkar Jawa Barat terkait pencalegan. "Bagus itu, saya sangat setuju. Sebab, persaratan larangan berpoligami dan LGBT itu akan mencegah munculnya anggota Dewan yang beresistensi sosial tinggi," ujar Imas.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

2 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

13 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

25 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya