Bojonegoro Anggarkan Rp 9,2 Miliar untuk Bencana Alam
Editor
Kodrat setiawan
Selasa, 2 Mei 2017 10:49 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Kabupaten Bojonegoro menganggarkan dana Rp 9,2 miliar untuk bencana alam tahun 2017. Anggaran itu difokuskan untuk tanah longsor, perbaikan rumah rusak, serta normalisasi sungai dan waduk.
Jika dirinci, anggaran Rp 9,2 terbagi dalam tiga unit pelaksana teknis, yaitu di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro sebesar Rp 5,5 miliar, kemudian di Dinas Sosial Rp 1,1 miliar, dan di Dinas Pengairan Rp 2,6 miliar.
Dari anggaran di Dinas Pengairan sebesar Rp 2,6 miliar digunakan untuk normalisasi 28 anak Sungai Bengawan Solo sebesar Rp 1,8 miliar. Sisanya sebesar Rp 800 juta untuk normalisasi di Waduk Nglambang Setren, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Selain itu, pembuatan sudetan sepanjang 750 meter di Desa Kali Sumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Desa Kali Sumber selama ini dikenal sebagai kawasan rawan longsor dan banjir bandang. “Jadi kami membuat sudetan tahun ini,” ujar Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto kepada Tempo, Selasa, 2 Mei 2017.
Di Dinas Sosial, anggaran Rp 1,1 miliar untuk sejumlah kebutuhan. Di antaranya perbaikan 100 rumah rusak senilai Rp 1 miliar dan sisanya Rp 100 juta untuk pembuatan dapur umum. Khusus untuk perbaikan rumah, bisa dilakukan sebelum atau sesudah bencana alam. “Anggaran itu, sebagian telah kami kelola,” ujar Kepala Dinas Sosial Bojonegoro Adi Wicaksono pada Tempo, Selasa.
Masih ada lagi anggaran sebesar Rp 5,5 miliar yang dikelola BPBD Bojonegoro. Anggaran tersebut khusus untuk penanganan bencana tanah longsor yang kerap terjadi di 12 kecamatan dari total 28 kecamatan di Bojonegoro. Kecamatan yang rawan longsor di antaranya Kasiman, Sugihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Gondang, Margomulyo, Tambakrejo, Purwosari, Ngambon, Temayang, Kedewan, dan Sugihwaras.
SUJATMIKO