Hari Buruh 2017 di Pusara Marsinah, Pekerja Media: Merasa Senasib  

Reporter

Selasa, 2 Mei 2017 07:09 WIB

Makam Marsinah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa timur. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Nganjuk - Sejumlah pegiat Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) Jawa Timur dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri mendatangi makam Marsinah di Nganjuk. Selain melakukan tabur bunga, para jurnalis juga menyerukan perjuangan buruh media yang selama ini luput dari perhatian.

Puluhan aktivis buruh pekerja media ini langsung menggelar doa bersama saat tiba di pusara Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Sosok Marsinah dinilai patut menjadi teladan bagi perjuangan kaum buruh meski telah meninggal 24 tahun silam. “Perjuangan Marsinah akan tetap hidup di setiap buruh Indonesia,” kata Rudy Hartono, Ketua SPLM Jawa Timur, Senin, 1 Mei 2017.

Baca juga:
May Day, Pesan Jusuf Kalla di Hari Buruh 2017

Besarnya pengorbanan Marsinah dalam memperjuangkan nasib buruh inilah yang membuat makamnya selalu dibanjiri pelayat setiap peringatan Hari Buruh pada 1 Mei. Termasuk serikat pekerja media yang kerap memberitakan nasib buruh di tengah keterpurukan nasib mereka sendiri.

Menurut Anton, panggilan Rudy Hartono, nasib buruh perusahaan media tidak jauh lebih baik dari buruh pabrik. Berbagai perilaku arogan, seperti pemberian upah yang tidak layak, penerapan sistem hubungan kerja yang tidak setara, hingga pemutusan hubungan kerja sepihak kerap menimpa para jurnalis di Tanah Air. “Padahal kita yang paling depan mengabarkan jika ada buruh yang ditindas majikannya,” ujarnya.

Baca pula:
May Day,Soekarwo: Orasi Buruh Jangan Menghujat,Kasihan Istri-Anak

Dia mencontohkan penerapan status hubungan kerja perusahaan media dengan jurnalis yang dikemas dalam sebutan koresponden, kontributor, hingga stringer, yang merupakan bentuk penginjakan terhadap hak normatif buruh yang dilindungi Undang-Undang Tenaga Kerja. Dengan dalih kemitraan, perusahaan media enggan mengangkat mereka menjadi karyawan tetap meski telah bekerja puluhan tahun.

Dalam konteks perburuhan, pemilik perusahaan media bertindak zalim demi menjaga keuntungan bisnis. Di sisi lain, mereka getol membongkar aib pengusaha saat terjadi aksi perjuangan buruh. Perilaku pemilik media yang menerapkan standar ganda inilah yang menjadi ancaman bagi jurnalis. Dengan hak yang sangat minim, para jurnalis dipaksa bekerja selama 24 jam di bawah tekanan layaknya karyawan tetap. “Mereka juga bisa ditendang setiap saat jika tak lagi menguntungkan,” ucapnya.

Silakan baca:
May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Sultan Sediakan Rumah Murah

Menurut Sekretaris AJI Kediri Fadly Rahmawan, situasi inilah yang memaksa para jurnalis berserikat. Meski tak sedikit jurnalis yang mendapat sanksi atas upaya pendirian serikat pekerja di perusahaan mereka, tapi upaya itu tak boleh berhenti. “Sebab, faktanya banyak penyimpangan ketenagakerjaan di perusahaan media,” tuturnya.

Seiring dengan peringatan Hari Buruh 2017 dan mengenang pejuang buruh Marsinah, pendirian serikat pekerja media menjadi strategi paling tepat untuk menaikkan nilai tawar jurnalis di hadapan perusahaan media. Melalui serikat pekerja pula, tuntutan atas kebutuhan dasar pekerja media bisa didesakkan. Di antaranya pemberian upah sesuai dengan UMK, tunjangan kesehatan dan kecelakaan kerja, serta kepastian hubungan industrial sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

3 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya