TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Agar angka putus sekolah tudak terus bertambah akibat gempa bumi pda 27 Mei lalu, Departemen Pendidikan Nasional memberikan beasiswa kepada 9.081 murid SMA do Provinsi Yogyakarta.Mereka merupakan korban gempa yang berhasil didata selama lima bulan setelah bencana terjadi. "Pemberian beasiswa ini memang ditujukan untuk mencegah agar tidak ada lagi yang putus sekolah," kata Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Prof Dr Suyanto, kemarin.Tidak ada kategori murid yang mendapat bantuan. Semua murid dari sekolah negeri maupun swasta memperoleh beasiswa. "Masing-masing siswa mendapat Rp 65 ribu per bulan selama enam bulan," ujarnya.Dana dari APBN tersebut, kata dia, nantinya langsung dikirim melalui rekening sekolah tempat siswa belajar.Sebanyak 9.081 siswa korban gempa yang mendapat beasiswa, berasal dari 52 sekolah menengah atas di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Yogyakarta.Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bantul mengumumkan mencabut bantuan pendidikan untuk program wajib belajar sembilan tahun. Kebijakan ini akibat terkurasnya anggaran derah untuk penanggulangan bencana gempa di wilayah ini.Gubernur Provinsi Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan bila pemerintah daerah membutuhkan dana pendidikan dipersilakan mengajukan ke pemerintah provinsi. "Yang jangan sampai program wajib belajar berhenti," pintanya. Syaiful Amin