Tari Abimanyu Gugur oleh kelompok Padmecwara di Teater Besar ISI Surakarta, Jum'at malam 29 April 2016. Pementasan tersebut merupakan salah satu sajian dalam Solo Menari 24 Jam. TEMPO/Ahmad Rafiq
TEMPO.CO, Surakarta -Ratusan penonton masih memadati perayaan Hari Tari Sedunia dengan tema Solo Menari 24 Jam di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Ahad dinihari 30 April 2017. Sejumlah kelompok tari masih akan berpentas hingga pukul 06.00 ini.
Para penonton berjejal di panggung pentas, seperti di Pendapa ISI, Gedung Teater Kecil serta Gedung Teater Besar. Beberapa terlihat lalu lalang dari panggung satu ke panggung yang lain.
Besarnya antusias penonton kegiatan ISI Solo Menari 24 jam itu memang telah diprediksi sejak awal. “Tahun-tahun sebelumnya sajian ini mampu menarik minat penonton,” kata Rektor ISI Solo, Sri Rochana.
Apalagi, penyelenggaraan saat ini bertepatan dengan libur akhir pekan yang disambung dengan libur Hari Buruh 1 Mei. “Banyak masyarakat yang menghabiskan akhir pekan dengan menyaksikan pertunjukan ini,” katanya.
Ribuan seniman menari secara bergantian selama 24 jam di ISI Solo. Mereka berasal dari 182 kelompok tari dari berbagai daerah, seperti Solo, Yogyakarta, Jakarta, Bali hingga Palu.
Acara Solo Menari 24 Jam itu rutin digelar di ISI Solo sejak 11 tahun terakhir. Kegiatan itu digelar untuk merayakan Hari Tari Sedunia yang jatuh setiap 29 April.