Jokowi: Jangan Biarkan ASEAN Jadi Proxy Rivalitas Negara Lain

Reporter

Sabtu, 29 April 2017 17:32 WIB

Presiden Joko Widodo dalam sesi plenary KTT ASEAN, Sabtu, 29 April 2017, di Manila, Filipina. Foto/Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan ASEAN harus menjadi bagian dari solusi dunia. Dia meminta agar pemimpin negara-negara ASEAN tidak membiarkan ASEAN menjadi proxy rivalitas kekuatan besar dunia.

"ASEAN dinilai netral, tapi selalu siap menjadi bagian dari solusi," kata Jokowi saat sesi plenary di KTT ASEAN di Philippine International Convention Center, Manila, Filipina, Sabtu, 29 April 2017.

Jokowi mengatakan ASEAN telah menjadi tempat bagi kekuatan-kekuatan besar untuk bicara satu sama lain. Dia mencontohkan pengumuman Wakil Presiden Amerika Mike Pence di Jakarta pada pekan lalu yang menyatakan Presiden Amerika Mike Trump yang bakal hadir di KTT ASEAN-AS dan East Asia Summit tahun 2017. Jokowi menganggap rencana membuktikan minat kekuatan besar untuk tetap menjalin hubungan baik dengan ASEAN.

Baca: Bertolak ke Filipina, Jokowi Bertemu Duterte dan Ikut KTT ASEAN

Di tengah kondisi dan rivalitas geopolitik yang menghangat, Jokowi menekankan ASEAN harus tetap aktif memberikan solusi bagi dunia. Ini bisa dicapai dengan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang menjadi kunci bagi ASEAN sebagai organisasi yang dihormati. "Jangan biarkan ASEAN menjadi proxy rivalitas kekuatan-kekuatan besar, ASEAN harus tetap menjadi hub of regional diplomacy," kata Jokowi.

Meski demikian, terdapat sejumlah hal yang harus dibenahi oleh komunitas ASEAN, terutama soal implementasi dan pelaksanaan segala kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai dari pertemuan negara-negara ASEAN. "ASEAN harus menjadikan pertemuan-pertemuan ASEAN lebih efektif dan efisien," kata Jokowi. Kesadaran dan rasa memiliki masyarakat ASEAN juga perlu dibangun.

Semboyan people-centered people-oriented yang kerap bergema di forum ASEAN, kata Jokowi, jangan hanya dijadikan jargon, namun harus diterapkan. "Buruh migran harus dilindungi, para pelaut ASEAN harus merasa aman berlayar di perairan ASEAN, para UMKM kita harus terus diberdayakan, serta hak asasi masyarakat ASEAN harus dilindungi dan dimajukan," kata Jokowi.

Baca: Jokowi Hadiri KTT ASEAN ke-30 di Filipina

Jokowi juga memaparkan mengenai kondisi terkini yang terjadi di kawasan ASEAN, mulai dari maraknya kegiatan lintas batas seperti perompakan, radikalisme dan terorisme, IUU Fishing, dan kejahatan narkoba. Para pemimpin ASEAN harus memberikan perhatian besar terhadap upaya mengatasi kejahatan lintas negara tersebut. "Jangan sampai kita terlambat," kata dia.

Jokowi mendorong ASEAN terus memperkuat kerjasama ekonomi dengan pihak luar. Upaya ini dilakukan untuk menangani permasalahan proteksionisme negara-negara lain yang mulai menggejala. Negosiasi Regional Comprehensive Economic Partnership juga diharapkan bisa diselesaikan sesegera mungkin.

Kesenjangan pembangunan harus dipersempit. Kelompok menengah ASEAN harus dimanfaatkan untuk menarik gerbong ekonomi ASEAN, termasuk UMKM. "Kita ingin melihat ASEAN maju bersama dengan majunya seluruh negara ASEAN. Tidak boleh satu pun orang dan negara yang tertinggal dalam kemajuan ASEAN," kata Jokowi.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

7 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

9 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

12 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

12 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

13 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

19 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

20 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

21 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

22 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya