KPK: Jaringan Kornea Mata Kanan Novel Baswedan Sudah Tumbuh

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 29 April 2017 01:38 WIB

Anggota Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta membentangkan poster kecaman terkait peristiwa penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Kantor Pukat UGM, 11 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Singapura - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyatakan mata kanan penyidik KPK Novel Baswedan sudah mulai ada perkembangan untuk jaringan kornea.

"Perkembangan sampai dengan sore ini dari Singapura untuk Novel Baswedan, kami mendapat informasi di mata kanan sudah mulai ada pertumbuhan jaringan kornea untuk samping kiri dan samping kanan itu artinya cukup bagus menurut dokter," kata Febri Diansyah, di kantornya, Jakarta, Jumat 28 April 2017.
Baca : Polisi Usut Dugaan Keterkaitan Penyerangan Novel dan Kasus E-KTP

Febri juga menyatakan bahwa Novel sudah bisa membaca untuk huruf yang lebih kecil. Namun, memang karena efek serangan cukup banyak di mata kiri, pertumbuhan selaput di mata kiri masih sangat minim

Tim KPK juga sudah berkomunikasi dengan Novel Baswedan dan yang bersangkutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat di Indonesia yang memberikan dukungan dan perhatian.

"Novel juga berharap agar pelaku penyerangan dan juga otak atau pihak yang menyuruh penyerangan tersebut juga segera terungkap untuk mencegah jatuhnya korban-korban berikutnya baik dari unsur pegawai KPK maupun unsur masyarakat yang fokus terhadap isu pemberantasan korupsi," ucap Febri.
Simak juga : Soal Hak Angket, KPK Tak Akan Berikan Rekaman Pemeriksaan Miryam

Sebelumnya, Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor di dekat rumahnya pada Selasa pagi, 11 April 2017. Ketika itu, kepala satuan tugas KPK untuk penyelidikan kasus proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP itu sedang berjalan pulang dari masjid di dekat rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara. Akibat kejadian itu, sebagian wajah dan mata Novel terluka.

Meski belum jelas, motif penyerangan terhadap Novel sempat dikaitkan dengan kasus-kasus korupsi besar yang tengah diusut KPK. Novel akan terus melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) hingga sembuh.

Pihak keluarga dan KPK berharap proses penyembuhan mata Novel juga sejalan dengan perkembangan proses pengungkapan pelaku teror terhadap penyidik KPK tersebut.

GRANDY AJI

Berita terkait

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

5 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

7 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

13 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

18 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

1 hari lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

1 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya