Menunggu Ketua Umum PDIP Megawati Bicara Pasca Ahok-Djarot Kalah

Reporter

Kamis, 27 April 2017 19:30 WIB

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menunjukkan jarinya telah diberi tinta seusai menggunakan hak pilihnya di TPS 027 dalam Pilkada Jakarta Putaran kedua, di Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta, 19 April 2017. Mega mengenakan kemeja kotak-kotak yang merupakan ciri khas paslon Ahok-Djarot. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Suara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum terdengar kembali setelah kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dari pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno dalam hitung cepat di Pilkada DKI Jakarta, putaran kedua lalu.

Komentar terakhir Megawati Soekarnoputri, saat menggunakan hak suaranya di TPS 27 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu, 19 April 2017. Ia menyatakan, yang menentukan Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI Putaran kedua hari ini adalah warga Jakarta, bukan lembaga survei. Pernyataan itu diungkapkan Megawati yang merasa tidak nyaman saat mendapatkan pertanyaan dari awak media ihwal survei terakhir yang mengunggulkan Anies-Sandi.

Baca juga:
Megawati: Pilkada DKI Jakarta Bukan Pilih Pemimpin Agama

"Survei hanya panduan. Yang tentukan adalah masyarakat DKI Jakarta," kata Megawati, ketika itu. Megawati juga meminta warga Jakarta memilih calon yang sesuai dengan pilihannya. Megawati menegaskan jangan sampai ada upaya intimidasi atau teror terhadap para pemilih. "Silakan pilih siapa yang mau dipilih," kata dia.

Di kesempatan sebelumnya, Megawati mengungkapkan bahwa dalam Pikada ini adalah memilih pemimpin pemerintahan. "Bukan pilih pemimpin agama," ujarnya. Menurut Megawati, warga DKI memerlukan seorang pemimpin pemerintahan. Jika ingin memilih pemimpin agama, warga sudah memiliki tokoh seperti kyai, pengurus Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah, dan organisasi agama lainnya.

Baca pula:
Pilkada DKI, Anies-Sandi Menang di TPS Tempat Megawati

Di TPS Megawati, perolehan suara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) bersaing ketat di awal penghitungan. Namun, Ketua KPPS Ropiko Parida mengatakan pasangan urut nomor tiga, Anies-Sandi, unggul atas pasangan nomor dua, Ahok-Djarot. "Pasangan nomor dua mendapatkan 252 suara dan pasangan nomor tiga 292 suara," kata Ropiko, Rabu, 19 April 2017. Sementara itu, ada tujuh surat suara yang tidak sah dari total pemilih 551 orang.

Ketika awak media berusaha meminta komentar Ketua Umum PDIP saat melakukan ziarah ke makam Bung Karno di Blitar, pun tak mendapat respon. Aparat kepolisian melarang siapapun mendekat ke pagar makam dengan membuat pagar betis. “Ibu tidak menghendaki ada foto dan wawancara,” kata seorang pria tegap yang memayungi Megawati sejak turun dari kendaraan hingga menuju makam, Senin 24 April 2017.


Silakan baca:
Pilkada DKI Putaran 2, Megawati Diarak Pakai Musik Kasidah

Saat itu Ketua Umum PDIP Megawati yang tiba di kompleks makam dengan pengawalan ketat aparat kepolisian langsung menuju pusara ayahnya. Di belakangnya mengikuti Kepala Badan Intelejen Negara Jenderal Budi Gunawan, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syaifuddin Kambo, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Mahfud Arifin, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat, dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.

S. DIAN ANDRYANTO I HARI TRI WASONO I ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya