Maraknya Isu SARA, Kapolri Tito: Langkah Mundur bagi Bangsa  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 13:33 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Sulawesi Tenggara dalam rangka memberikan pengarahan pada personil Kepolisian Daerah Sultra Kamis 23 Februari 2017. TEMPO/ ROSNIAWANTY FIKR

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang marak belakangan ini merupakan langkah mundur bagi bangsa Indonesia. Sebab, sudah lahir Sumpah Pemuda pada 1928 yang menyatakan semua elemen bangsa menyepakati bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.

"Para pendiri bangsa lewat Sumpah Pemuda bersepakat meminggirkan perbedaan suku, agama, dan ras. Sumpah Pemuda menjadi cikal bakal persatuan bangsa Indonesia. "Tidak ada kata keturunan anu atau beragama anu. Tidak ada itu," kata Tito dalam acara Isra Miraj di Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa malam, 25 April 2017.

Baca: Pendidikan Moral Pancasila Perlu Dimulai Lagi

Menurut Tito, isu SARA merupakan masalah sensitif yang bisa mengganggu kebinekaan bangsa. Pemikiran para pendiri bangsa dalam kebinekaan, ucap Tito, justru jauh lebih maju dibanding apa yang terjadi saat ini. Tito mengimbau masyarakat mengingat kembali pemikiran para pendiri bangsa tersebut.

Hal yang sama, ujar Tito, juga diserukan para pendiri bangsa pada 1945, yaitu semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna meski berbeda-beda tapi tetap satu bangsa Indonesia. Juga ada konsep Pancasila. Kalau dipahami betul spirit dan maknanya, tutur Tito, para pendiri bangsa sadar bahwa bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, agama, dan ras.

Simak: Sosialisasi Empat Pilar di Polewali Mandar Melalui Pergelaran Seni

Tito menegaskan, baik Pancasila maupun Bhinneka Tunggal Ika tidak mengistimewakan suku, agama, atau keturunan tertentu. Semua melebur ke dalam satu konsep bernama Negara Republik Indonesia.

Yang mengherankan, kata Tito, saat ini terjadi kemunduran karena mulai dibicarakan masalah kesukuan serta keagamaan yang berpotensi memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. "Jika sibuk cakar-cakaran, sibuk melihat identitas masing-masing, bangsa ini tidak akan maju. Kalau cinta NKRI, semua harus kembali pada spirit para pendiri bangsa tahun 1928 dan 1945," ucap Tito.

MUH SYAIFULLAH




Berita terkait

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

1 hari lalu

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

Tito Karnavian mendapat banyak permintaan dari kepala daerah yang ingin mendengar langsung visi, misi, dan program Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

1 hari lalu

Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Deddy Sitorus, di depan Tito Karnavian menyebut Pemilu 2024 sebagai Pemilu paling brutal sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Bakal Panggil Seluruh Penjabat Kepala Daerah untuk Evaluasi

1 hari lalu

Komisi II DPR Bakal Panggil Seluruh Penjabat Kepala Daerah untuk Evaluasi

Komisi II DPR akan segera menyurati Menteri Tito Karnavian untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Tunjuk Tiga Direktur KPK jadi Pj Kepala Daerah

1 hari lalu

Kemendagri Tunjuk Tiga Direktur KPK jadi Pj Kepala Daerah

Kementerian Dalam Negeri menunjuk tiga Direktur KPK menjadi penjabat kepala daerah. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Klaim Server Dukcapil Belum Pernah Diretas: Tapi Saya Gak Nantang Hacker

2 hari lalu

Tito Karnavian Klaim Server Dukcapil Belum Pernah Diretas: Tapi Saya Gak Nantang Hacker

Mendagri Tito Karnavian mengklaim bahwa server Ditjen Dukcapil hingga kini belum pernah diretas, namun dia menyebut tak menantang peretas.

Baca Selengkapnya

Punya 2 Wamen, Mendagri Tito Bagi Tugas ini untuk Bima Arya dan Ribka Haluk

2 hari lalu

Punya 2 Wamen, Mendagri Tito Bagi Tugas ini untuk Bima Arya dan Ribka Haluk

Mendagri Tito Karnavian membagi tugas kepada dua wamendagri.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Tegur Tito Karnavian karena Ngobrol dengan 2 Wamen saat Rapat

2 hari lalu

Komisi II DPR Tegur Tito Karnavian karena Ngobrol dengan 2 Wamen saat Rapat

Anggota Komisi II DPR, Muhammad Taufan Pawe, menegur Mendagri Tito Karnavian karena mengobrol dengan kedua wakilnya di tengah rapat.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian: Perlu Kajian untuk Revisi UU Politik dengan Metode Omnibus Law

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian: Perlu Kajian untuk Revisi UU Politik dengan Metode Omnibus Law

Mendagri Tito Karnavian menanggapi rencana DPR untuk merevisi delapan UU terkait politik dengan metode omnibus law.

Baca Selengkapnya

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

2 hari lalu

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral Polisi, Eddy Hartono mengatakan, BNPT berkomitmen untuk mendukung arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, terkhusus dalam hal pentingnya menjaga keutuhan negara.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Bakal Tuntaskan 122 RUU Kabupaten/Kota selama Periode 2024-2029

2 hari lalu

Komisi II DPR Bakal Tuntaskan 122 RUU Kabupaten/Kota selama Periode 2024-2029

Komisi II DPR akan merampungkan 122 dari 254 RUU Kabupaten/Kota yang sudah dimulai pada periode DPR 2019-2024.

Baca Selengkapnya