Suasana Kota Ambon Mulai Menegang

Reporter

Editor

Kamis, 7 Agustus 2003 16:02 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon:Kondisi kota Ambon pada hari ulang tahun Republik Maluku Selatan (RMS), Kamis (25/4), mulai terlihat menegang. Meskipun pusat-pusat keramaian terlihat sepi, namun di daerah-daerah perbatasan terjadi pengumpulan massa. Sesekali terdengar bunyi ledakan bom di ruas-ruas jalan tersebut. Situasi ini terjadi akibat aksi penaikan bendera Benang Raja milik RMS di kota Ambon, sejak pagi. Pantauan Tempo News Room di lapangan, sudah sekitar 15 bendera yang dinaikkan di kota Ambon dan sekitarnya. Selain itu, menurut sumber di Kantor Gubernur, sekitar 220 bendera yang diamankan di Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Sekitar pukul 06.20 WIT, Brigadir Pattiasina menurunkan bendera itu di depan SMU Xaverius Ambon. Bahkan sekitar pukul 09.00, tampak pengibaran bendera dengan balon gas di sekitar Kampung Ganemo, Ambon, yang dilakukan dua kali. Hal yang sama juga terlihat di wilayah di belakang Soya. Pengibaran juga terjadi di Kelurahan Kuda Mati, serta di Batu Gajah sebanyak dua bendera. Sedangkan sekitar tiga bendera dikibarkan di dua desa di Kecamatan Saparua. Pengibaran juga terjadi Kecamatan Waisarisa (2 bendera), Kecamatan Kairatu (2 bendera), Desa Amahei, Kabupaten Maluku Tengah. Pengumpulan massa terlihat sangat menonjol di depan Jalan AM Sangaji dan Tugu Trikora, Ambon. Mereka mencoba untuk menerobos masuk melewati daerah perbatasan untuk meminta pertanggungjawaban TNI /Polri atas pengibaran bendera tersebut. Mereka mendesak aparat bertindak tegas sesuai instruksi yang telah ditetapkan karena bendera RMS ternyata masih berkibar di kota itu. Sekitar 2000 massa muslim memadati sekitar Jalan AM Sangaji itu. Pangdam Brigjen TNI Mustopo, akhirnya menemui mereka sekitar 10.00 WIT. Massa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membawa bendera merah itu berseru pada kepada Pangdam, “Kami butuh bukti!’. Pangdam pun berupaya menenangkan massa yang kian memanas itu. “Saya sudah mengerti apa yang Anda tuntut. Saya sudah lakukan. Alex Manuputty, dan beberapa orang sudah saya tangkap. Tapi negara kita adalah negara hukum. Kalau Anda begini terus, saya tidak bisa bekerja. Untuk itu, saya minta agar Anda berdoa,” ungkap Pangdam yang sempat bertahan hingga pukul 12.00 WIT itu. Sementara itu, massa tetap saja meneriakkan kata-kata, “Kami tuntut tindakan represif! Mana tindakan represif!” Massa juga memberi waktu dua jam kepada Pangdam dan Kapolda agar dapat menyelesaikan masalah itu dan menindak orang-orang yang mengibarkan bendera RMS itu. Jika tidak, mereka mengancam akan maju terus pada titik-titik yang dipantau sebagai tempat penaikan bendera RMS. (Yusnita)

Berita terkait

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

2 menit lalu

Pria Nekat Terobos Sesi Wawancara Cegat Jokowi Diamankan Paspampres

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi menyapa para jurnalis sebelum keterangan pers usai meninjau RSUD Konawe, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 menit lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

5 menit lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Undip: Masih Ada Peserta UTBK yang Keliru Lokasi Ujian dan Tidak Bawa Dokumen

8 menit lalu

Undip: Masih Ada Peserta UTBK yang Keliru Lokasi Ujian dan Tidak Bawa Dokumen

Arfan, mengatakan, masih ada peserta yang keliru lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

8 menit lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Skenario Arsenal Juara Liga Inggris, Butuh Bantuan Tottenham Hotspur Nanti Malam

12 menit lalu

Skenario Arsenal Juara Liga Inggris, Butuh Bantuan Tottenham Hotspur Nanti Malam

Pertandingan Tottenham Hotspur vs Manchester City dalam laga tunda Liga Inggris akan mempengaruhi peluang Arsenal jadi juara.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

15 menit lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

18 menit lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

20 menit lalu

MK Batasi Maksimal 5 Saksi dan 1 Ahli yang Dihadirkan di Sidang Sengketa Pileg

MK membatasi saksi dan ahli yang dihadirkan di agenda pembuktian sidang sengketa Pileg.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

28 menit lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya