Novel Baswedan Dirawat di Singapura, Keluarga: Sampai Sembuh

Senin, 24 April 2017 17:24 WIB

Novel Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Kakak kandung penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan mengatakan bahwa adiknya akan terus melanjutkan perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sampai sembuh.

"Tetap akan di Singapura, mohon doanya ya," kataTaufik Baswedan, kaka Novel Basweda, di Singapura saat dihubungi soal kemungkinan Novel Baswedan menjalankan perawatan di Tanah Air, Senin, 24 April 2017.

Baca juga: Kasus Teror Novel Baswedan, Jubir KPK: Mata Kanan Pulih Signifikan

Novel Baswedan diserang oleh dua orang tak dikenal pada Selasa, 11 April 2017, seusai salat subuh di Masjid Kami Al-Ihsan dekat rumahnya di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel Baswedan disiram air keras yang mengenai wajah dan matanya. Novel sempat di bawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dan dirujuk ke Jakarta Eye Center di Jakarta Pusat sebelum diterbangkan ke Singapura pada 12 April 2017.

Saat ini, mata kanan Novel sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus yaitu sudah bisa membaca dan mengenali huruf dengan dapat membaca sub judul koran dan mengenali wajah. Sedangkan mata kiri pemulihannya lebih lambat karena penglihatan mata kiri masih buram dan ketika mencoba untuk mengenali angka dan huruf masih silau akibat terpapar air keras. Bila tidak ada kemajuan, kemungkinan kornea mata kiri Novel harus diganti.

Lihat juga: Polisi Pastikan Foto Dua Orang yang Viral Bukan Penganiaya Novel

"Belum akan ada keputusan dokter (mengenai kebutuhan donor kornea) hingga minggu depan," ungkap Taufik saat ditanya mengenai donor kornea mata kiri Novel tersebut. Ia hanya mengakui bahwa perkembangan mata kiri Novel tidak terlalu baik. "Karena sel mata kirinya masih belum tumbuh kalau yang kanan pertumbuhannya bagus," tambah Taufik.

Dokter masih memberikan cairan kimia terhadap kedua bola mata Novel untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna, memberikan eye drop, membersihkan sela di antara mata dan "casing" mata agar tidak merapat akibat inflamasi (masuknya benda asing ke tubuh), dan pengecekan tekanan pada mata.

Perkembangan pemulihan daerah putih mata sebelah kanan sebesar 10-20 persen dengan tekanan mata sebesar 16-17 yang normalnya adalah 6-21. Mata sebelah kiri perkembangan pemulihan daerah putih mata sebesar 5-10 persen. Ada sedikit kondisi merapatnya bola mata dengan "casing" mata akibat peradangan, namun sudah dibersihkan dan kembali normal. Tapi belum ada pertumbuhan bagian kornea karena terkait dengan proses lanjutan setelah bagian tumbuh.

Simak pula: Kisah Novel Baswedan 3 Kali Ditabrak tapi Selalu Selamat

Kesimpulannya, untuk mata kanan ada pemulihan signifikan dan diharapkan beberapa hari ke depan bisa ada perbaikan kornea mata. Sedangkan mata sebelah kiri ada pemulihan namun masih lambat dan prosesnya adalah jangka panjang yaitu dalam hitungan minggu.

ANTARA

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

4 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

6 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

7 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

8 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

10 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

14 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

15 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

21 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya