Misteri Kematian Kartini pada 30 Menit Terakhir, karena Diracun?

Jumat, 21 April 2017 07:00 WIB

Dian Sastro saat berperan sebagai Kartini dalam film Kartini. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Raden Ajeng Kartini sempat memicu perdebatan di kalangan sejarawan. Sebelumnya Kartini sehat-sehat saja, namun tiba-tiba memburuk di 30 menit terakhir. Ada yang yang menuding kematiannya karena diracun. Berikut penelusuran Tempo soal kematian Kartini.



***

DI atas dipan jati cokelat berukir, Djojoadiningrat mendekap Kartini. Pada 17 September 1904 itu, di kamar utama kadipaten yang berukuran 5 x 6 meter, perempuan yang baru dinikahinya 10 bulan tersebut perlahan menutup mata untuk selamanya. Usianya baru 25 tahun. "Pikirannya masih jernih dan sampai detik terakhir ia masih sadar sepenuhnya," tulis Bupati Rembang itu, 12 hari kemudian, ketika mengabarkan kematian istrinya kepada Jacques Henrij Abendanon, direktur di Departemen Pendidikan, Agama, dan Industri Hindia Belanda.

Menurut Djojoadiningrat, setengah jam sebelum ajal menjemput, istrinya masih sehat. Ia hanya mengeluh perutnya tegang. Van Ravesteijn, dokter sipil dari Pati, datang dan memberinya obat. Setelah itu, tiba-tiba ketegangan di perut Kartini menghebat dan 30 menit kemudian dia meninggal. "Dalam pelukan saya dan di hadapan dokter."

Baca juga:Surat Kontroversial Kartini, dari yang Intim hingga Soal Cina

Empat malam sebelumnya, di dipan yang sama, juga dengan pertolongan Ravesteijn, Kartini melahirkan anak tunggalnya, Raden Mas Soesalit. Sebenarnya ia telah merasakan kontraksi satu hari sebelumnya. Namun dokter sipil di Rembang langganan Kartini, Bouman, tidak ada di tempat. Apa boleh buat, suaminya terpaksa memanggil Ravesteijn dari Pati, 35 kilometer dari Rembang, kendati sang dokter baru bisa datang esok paginya.

Dari pagi hingga sore, persalinan tidak kunjung berhasil. Buat mempercepat kelahiran, Ravesteijn lantas menggunakan alat bantu. Tidak jelas alat apa yang digunakannya, tapi sekitar pukul 21.30 Kartini berhasil melahirkan dengan selamat. Djojoadiningrat menggambarkan kondisi Kartini saat itu baik-baik saja. "Kecuali ketegangan perut, tidak ada apa-apa dengan Raden Ayu," ujarnya. Malam itu juga, tanpa ada rasa cemas, Ravesteijn kembali ke Pati.

Baca juga, Kartini: Saya Adalah Anak Buddha

Di hari keempat, Ravesteijn datang memeriksa kondisi Kartini. Menurut dia, Kartini masih baik-baik saja. Ravesteijn lantas meminta Kartini meminum obat. Sekitar 30 menit setelah Ravesteijn pergi, Kartini mengeluh sakit perut, sehingga Bupati menyuruh orang memanggil dokter kembali. Ketika dokter itu tiba lagi, kondisi Kartini sudah parah.

Kematian mendadak itu tak cuma mengejutkan, tapi dengan segera memicu rumor bahwa Kartini mati diracun. Bouman bahkan sempat melakukan penyelidikan perihal kematian misterius itu. Dari seorang kawannya yang kenal Ravesteijn, ia mendapat informasi bahwa Ravesteijn adalah dokter yang tidak dapat dipercaya. "Kudanya saja tidak akan dipercayakan kepada dokter itu," ujarnya seperti dikutip Sitisoemandari Soeroto dalam Kartini, Sebuah Biografi (1979).

Baca juga: Dian Sastro: Kartini Itu Buandel


Hingga kini dugaan itu tak pernah terbukti. Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Kabupaten Rembang Edi Winarno menganggap kecurigaan itu tak berdasar. Menurut dia, tidak ada alasan bagi orang di sekitar Kartini untuk membunuhnya.

Salah satu kemenakan Kartini, Sutiyoso Condronegoro, mengakui santernya isu miring seputar kematian Kartini. Tapi keluarganya lebih suka menganggapnya sebagai hal lumrah akibat proses kelahiran yang berat. "Desas-desus itu tidak bisa dibuktikan," ucapnya seperti dikutip Sitisoemandari.

TIM TEMPO

Video Terkait:
Pemberontakan Kartini dalam Desain Busana Yongki Sutisna

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

1 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

4 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

4 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

6 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

6 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya