Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat Kontroversial Kartini, dari yang Intim hingga Soal Cina  

image-gnews
FPC. Surat Kartini. shutterstock.com
FPC. Surat Kartini. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Raden Ajeng Kartini dikenal dengan surat-suratnya. Surat itu dia tulis untuk sahabat korespondensinya, Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, Agama, dan Industri Hindia Belanda. Dalam surat bertarikh 27 Oktober 1902, Kartini berapi-api menuliskan pikiran dan perasaannya. Bahkan, Kartini juga menulis hal-hal yang kontroversial seperti soal yang intim dan  minoritas Cina. Surat itu sampai disensor oleh Abendanon tak diterbitkan.

Surat itu ditulis Kartini ketika ia berumur 23 tahun. Lahir di Jepara pada 21 April 1879, Kartini hanya lulus sekolah rendah Eropa atau Europeesche Lagere School. Ide, pikiran, dan kecerdasannya terbangun oleh ayah yang sangat ia sayangi, yang membebaskannya dengan pendidikan di rumah dan pengenalan pada alam pikiran Eropa. Kecerdasan ini kian terasah ketika ia berkorespondensi dengan banyak orang Belanda, seperti suami-istri Abendanon itu.

Oleh Abendanon, surat-surat itu kemudian dikumpulkan. Tak kurang dari 115 buah banyaknya. Surat itu diterbitkan dalam judul Door Duisternis Tot Licht pada 1911, tujuh tahun setelah Kartini meninggal. Secara harfiah, kalimat Belanda itu berarti "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Penerbit Balai Pustaka pada 1922 menerjemahkannya menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang.

Baca juga, Kartini: Saya Adalah Anak Buddha

Tapi rupanya Abendanon menyensor surat-surat itu. Surat bernada sangat personal ditanggalkan. Juga kecaman Kartini terhadap kebijakan pemerintah Belanda dalam memonopoli candu di Jawa serta kritiknya atas kepindahan seorang residen dari Jepara karena Jepara dianggap sudah aman dan sejahtera.

Surat tentang dia adalah "anak Buddha" dan soal kekagumannya pada Kelenteng di Welahan salah satu yang disortir. Sejarawan Yayasan Nabil, Didi Kwartanada, menduga sensor tersebut berkaitan dengan situasi sosial-politik di Jawa saat penerbitan surat-surat itu. Orang Tionghoa waktu itu hanya dijadikan perisai oleh Belanda terhadap kemarahan pribumi dan sebagai kambing hitam kesalahan birokrasi. "Dalam ilmu sejarah, etnis Tionghoa itu diposisikan sebagai minoritas antara, middlemen minority," kata Didi kepada Tempo edisi Laporan Khusus Kartini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal setidaknya ada dua surat Kartini yang bercerita tentang etnis ini, aksi-aksi filantropis, dan empati kepada mereka. Ia bahkan tak segan menyebut diri "anak Buddha" karena sudah meminum air shio saat sakit itu. "Ketahuilah, Nyonya," tulisnya kepada Abendanon, "bahwa saya anak Buddha, dan itu sudah menjadi alasan mengapa saya tak makan daging." Seperti nada dalam seluruh surat, kalimat Kartini terasa tulus, tanpa pretensi dan motif ketika bercerita tentang apa saja.

Pada 1987, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) menerbitkan surat-surat lengkap Kartini dengan judul Kartini: Brieven aan Mevrouw R.M. Abendanon-Mandri en Haar Echtgenoot. Total ada 150 korespondensi. Selain surat Kartini, surat adik dan ayahnya juga disertakan. Sulastin Sutrisno, guru besar sastra Universitas Gadjah Mada yang menerjemahkan surat-surat itu, melihat satu kotak besar surat lengkap Kartini ketika berkunjung ke KITLV di Leiden, Belanda.

Baca juga: Hari Kartini:  Perempuan di Sarang Anak Buah Kapal

Dua tahun kemudian, terjemahan Indonesianya terbit. Dalam buku itu terkuak alasan Abendanon menyeleksi surat Kartini. Rupanya, ada beberapa surat yang dikategorikannya sebagai "intim" dan "sangat intim" sehingga tak layak dibaca khalayak. Beberapa surat juga disobek di bagian tertentu. Padahal surat itu penting karena tak hanya menyuarakan soal feminisme, seperti yang dikenal banyak orang.

TIM TEMPO



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

15 hari lalu

Ilustrasi lomba lari. Freepik.com/Drazen Zigic
Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

Digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024, event lari di Yogyakarta ini sekaligus sarana me time dan healing kaum perempuan.


Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

21 April 2023

Happy Salma (Instagram/@happysalma)
Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

Selain kebaya, momen Hari Kartini juga mengingat kembali pemikiran-pemikiran Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di era ini.


Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

21 April 2023

Chelsea Islan. Foto: Instagram/@chelseaislan
Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

Sederet pesohor membagikan pesan dan harapannya di Hari Kartini, termasuk Krisdayanti, Najwa Shihab, Lulu Tobing, hingga Chelsea Islan.


15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

22 April 2022

Lombok Surfer Girl Club memperingati Hari Kartini dengan mengadakan Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, NTB. Dok. Sandika Irawan
15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

Lombok Surfer Girl Club berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini.


BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

21 April 2022

Peringati Hari Kartini, BRI Group Apresiasi 7.000 Perempuan dalam WOMAN 2022
BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

Perempuan merupakan sosok penting dalam setiap transformasi di seluruh perusahaan BUMN.


Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

21 April 2022

Ilustrasi Hari Kartini. Shutterstock
Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

Perempuan peneliti terbukti beri kontribusi sama dengan laki-laki terhadap riset ketahanan pangan nasional di BRIN


Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

21 April 2022

Memperingati hari kartini ibu-ibu turut dukung para mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat, di gedung DPR/MPR pada Kamis, 21 April 2022. [Tempo/Niken Nurcahyani]
Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

Belasan perempuan berpakaian kebaya turut serta dalam aksi demo mahasiswa 21 April.


Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

21 April 2022

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

Menurut Anies Baswedan ini, kata-kata bagi Kartini tidak sekadar menjadi senjata, tapi juga penyala.


Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

21 April 2022

Veronica Tan (Instagram/@veronicatan_official)
Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

Hari Kartini jadi momen tepat bagi para perempuan ini untuk menyampaikan pesan dan dukungan untuk sesama.


Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

21 April 2022

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA, Bintang Puspayoga. Dok. Kementerian PPPA
Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

Momentum Hari Kartini merupakan penghormatan kepada Kartini yang telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di masa lalu.