Dirawat 117 Hari, Anak Kembar Siam Ini Belum Punya Anus  

Reporter

Kamis, 20 April 2017 16:38 WIB

Balita kembar siam asal Sumedang, Devani-Devina (2) ditemani orangtua Eni Mulyani dan Endi Hendi bermain usai menjalani observasi oleh tim dokter RSUP dr Hasan Sadikin, Bandung, 25 Oktober 2016. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Bandung – Setelah menjalani perawatan selama 117 hari di Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, anak kembar bernama Devina dan Devani pulang ke rumah. Saat ini, kedua bayi yang menjalani operasi pemisahan itu belum memiliki lubang anus.

Kedua pasien asal Sumedang, Jawa Barat, tersebut pulang pada Rabu, 19 April 2017. Tim dokter menilai kondisi Devina dan Devani telah membaik dan dapat menjalani rawat jalan.

Baca juga:
RSHS Bandung Rawat Anak Kembar Siam

Kedua anak kembar siam kelahiran 25 Agustus 2014 tersebut menjalani operasi pemisahan pada 15 Desember 2016. Bobot Devani kini 10,3 kilogram, sedangkan Devina 8,8 kilogram.

Saat ini, keduanya belum memiliki anus sehingga dipasangi cystostomy atau alat untuk saluran kencing. Rencana perawatan selanjutnya adalah kontrol setiap dua minggu untuk pemantauan nutrisi atau asupan gizi selama di rumah.

Baca pula:
Bayi Kembar Siam di Bandung Siap Dipisahkan

Selain itu, kedua anak perlu menjalani pemeriksaan dokter urologi, bedah anak, ortopedi, bedah plastik, dan alat untuk saluran kencing setiap bulan.

Tim dokter berencana membuat vagina dan anus buatan untuk mereka. “Sementara ini dilihat dulu perkembangannya. Kalau luka-lukanya sudah sembuh, makannya bagus, tinggal dilihat berikutnya apa yang bisa dilakukan untuk membuat anggota tubuhnya mendekati kepada yang sempurna seperti anak-anak seusianya,” kata anggota Tim Medis Penanggulangan Bayi Kembar Siam RSHS Bandung, Julistio T.B. Djais.

Silakan baca:
Dokter RS Hasan Sadikin Pisahkan Bayi Kembar Devina - Devani

Menurut dia, kini keluarga perlu fokus dulu untuk merawat keduanya dan tumbuh berkembang.

Kedua bayi kembar yang mengalami dempet bagian bawah pinggul (conjoint twin ischio sacrococcygeal) itu punya beberapa kelainan, di antaranya organ usus besar dan rektum yang menyatu serta kedua anak tidak memiliki anus.

ANWAR SISWADI



Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

49 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

57 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

57 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya