Ahok Kalah Pilkada DKI, Ini Harapan Masyarakat Bangka Belitung
Editor
Rina Widisatuti
Kamis, 20 April 2017 16:15 WIB
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kekalahan yang dialami Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendapat perhatian dari sejumlah tokoh masyarakat di Belitung. Ahok dinilai tidak perlu pulang kampung ke Belitung setelah kekalahan di pilkada DKI.
Tokoh masyarakat Belitung, Mochtar Motong atau yang biasa disapa Tare, mengatakan Ahok masih bisa berkiprah di kancah politik nasional. Sebagai putra asli Belitung, menurut dia, Ahok dianggap sebagai aset bangsa dalam dunia perpolitikan di Tanah Air.
Baca: Kalah Quick Count Pilkada DKI, Ahok: Kekuasan Itu Pemberian Tuhan
"Dia tidak perlu pulang dan berkiprah di lingkup lokal di Bangka Belitung. Dia akan rugi. Saya rasa dia aset bangsa yang telah membuat dinamika di perpolitikan. Ahok masih bisa berkiprah dan berkarya, baik itu sebagai menteri, duta besar, DPR, maupun DPD RI," ujar Tare kepada Tempo, Kamis, 20 April 2017.
Tare mengatakan masyarakat di Pulau Belitung dan Bangka menilai banyak yang sudah dilakukan Ahok semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun kemajemukan suku, agama, dan juga kepentingan kelompok tidak mampu diatasi oleh Ahok, sehingga dia kalah dalam pilkada.
"Faktor kasus dugaan penistaan agama yang sedang dihadapi Ahok turut berpengaruh. Belum lagi dari sisi minoritas yang takut kalau Ahok menang akan membuat kerusuhan 98 terulang. Namun, pada akhirnya, persoalan kalah-menang itu biasa. Apalagi Ahok sudah melakukan berbagai upaya untuk menang," katanya.
Baca: Jaksa Tuntut Ahok 1 Tahun Penjara dengan Percobaan 2 Tahun
Menurut Tare, kekalahan yang dialami Ahok dalam pilkada DKI Jakarta turut berdampak terhadap politik dinasti Ahok di kancah politik lokal. Apalagi sebelumnya adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama, terlebih dulu kalah dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur.
"Karier politik Ahok juga saya nilai bergantung pada hasil sidang kasus yang dihadapinya. Kalau dia bebas, dia akan tetap berkiprah di nasional. Namun, jika dianggap bersalah dan menjadi terpidana, itu akan menghambat jalan politik Ahok ke depan," tuturnya.
Tare menambahkan, Ahok tidak perlu berkecil hati atas kekalahan yang dihadapi. Memang, dia mengakui, ada banyak faktor yang membuat Ahok kalah di Jakarta.
"Kalau berkaitan dengan data-style atau karakter, itu memang gaya dia. Setiap orang memang memiliki karakter berbeda. Bagi saya tidak masalah. Cuma kadang-kadang harus kita akui Ahok tidak bisa menempatkan diri dari karakternya yang seperti itu," ucapnya.
SERVIO MARANDA