Gubernur NTB Dimaki di Bandara Changi, Netizen Bereaksi Keras

Reporter

Sabtu, 15 April 2017 18:51 WIB

Muhammad Zainul Madjdi. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian yang menimpa Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dimaki Steven Hadisurya Sulistyo saat antre di Bandara Changi, Minggu, 9 April 2017 menjadi pembicaraan hangat di sosial media. Netizen mencela perbuatan Steven yang mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada Tuan Guru Bajang itu.

Beragam komentar itu antara lain dari Abdul Kadir Hijaz menuliskan “Mulutmu harimaumu, entah apa yg ada di kepala pemuda ini. Seharusnya sbg org yg terpelajar, sangat tdk pantas keluar kata2 ini. Istilah minoritas dan mayoritas mau tdk mau kembali muncul di permukaan akbt ulahnya.”

Kemudian Violeta Pertiwi menuliskan, “Tidak paham, letak kesalahannya dari mana... dan tak jarang kemungkinan lingkungan disekitarnya membentuk pola pikirnya (Steven), keluarga, didikan dan lain-lainnya. Pemikiran yang tercermin pada ucapan yang dilontarkan sangatlah rasis, perlu perbaikan sampai ke akar-akarnya yang tidak terbatas pada Steven..”



Kabarnya, persoalan sangat sepele. Steven merasa Zainul Majdi menyerebot antreannya , dalam wawancara jarak jauh dengan TV One pagi tadi, Sabtu, 15 April 2017, Gubernur NTB itu mengatakan bahwa ia tidak menyerobot antrean siapapun karena sudah ada istrinya yang mengantre di counter Batik Air, Bandara Changi itu sebelumnya.

Ia mengatakan meninggalkan antrean sebentar untuk menanyakan sesuatu kepada petugas, kemudian kembali menemui istrinya yang dalam antrean. Saat itu mereka hendak terbang ke Jakarta, kejadian sekitar pukul 14.30.

Steven tidak terima dengan hal itu. Lelaki itu kemudian melontarkan kata-kata kasar kepada Tuan Guru Bajang. Dalam pesan berantai yang disampaikannya, ia mengatakan, “Tendensi rasis,” tulisnya. Meskipun ia dan istri kemudian sudah mengalah pindah lane antrean, tetap saja makian kasar Steven dilontarkan kepadanya.


Hingga sampai Bandara Soekarno-Hatta, karena merasa kata-kata yang dilontarkan Steven teramat kasar, Tuan Guru Bajang pun melaporkan ke petugas Bandara Soetta.

Singkat cerita, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf kepada Zainul Majdi terhadap perlakuan kasarnya yang tergolong rasis tersebut. Gubernut NTB itu kemudian memaafkannya dan mengharapkan hal tersebut tidak terjadi pada siapapun lagi.

S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

43 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

45 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

47 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

50 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya