Supermoon terbit di atas patung Yesus Kristus di depan Gereja Salib Suci di Warsawa, Polandia, Ahad 10 Agustus 2014. AP/Alik Keplicz
TEMPO.CO, Kupang- Para pemuda di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 14 April 2017 menggelar drama kisah sengsara Yesus Kristus atau Tablo. Dari awal hingga disalibkan di Kayu Salib.
Drama kesengsaraan serta jalan salib ini mengambil dua belas etape dengan makna agar manusia memahami pengorbanan Yesus Kristus dan mencapai kemenangan.
Tablo ini digelar di Taman Nostalgia atau Gong Perdamaian oleh Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Acara ini di ikuti ratusan umat di Kota Kupang dan sekitarnya guna menyaksikan secara langsung para pemuda melakoni semua perjalanan Yesus Kristus sebelum akhirnya harus mati di Kayu Salib demi menebus dosa manusia.
Para peserta masing-masing memainkan peran mereka, seperti 12 Rasul Yesus, Raja Herodes, serta Yudas salah satu murid yang mengkhianati Yesus Kristus, demi tiga puluh keping perak.
"Maknanya prosesi jalan salib ini, agar umat kristiani khususnya pemuda bisa memaknai tentang pengorbanan tuhan yesus," kata ketua panitia drama jalan salib GMIT Kota Kupang, Ernest Blegur.
Selain sebagai peringatan kisah kesengsaraan Yesus Kristus prosesi ini diharapakn dapat dikenal secara luas seperti prosesi Semana Santa di Larantuka, sehingga tidak hanya prosesi keagamaan yang ditonjolkan, namun sebagai salah wisata rohani di daerah ini.