Nota Protes DPR Soal Cekal Setya Novanto, ICW: Motifnya Apa?  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 13 April 2017 10:23 WIB

Sidang E-KTP, Setya Novanto: Saya Tak Kenal Dekat Andi Narogong. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang hukum Indonesia Corruption Watch, Lalola Ester, mempertanyakan protes Dewan Perwakilan Rakyat terhadap atas pencekalan terhadap Setya Novanto. Menurut dia, protes terhadap status pencekalan Novanto menghambat pengusutan kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).

"Kalau DPR mau kasus ini selesai, dukung, dong, kinerja KPK. Ngapain malah mengajukan keberatan cekal terhadap SN (Setya Novanto). Motif ini harus dicari tahu," kata Lalola seusai acara Ngobrol-ngobrol Santai Regenerasi Antikorupsi di markas band Slank di Jalan Potlot III, Jakarta Selatan, Rabu 12 April 2017.

Baca: Setya Novanto Dicekal, Istana Sebut Nota Protes DPR Salah Alamat


Setya, yang menjabat Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar, dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan oleh KPK. Komisi antirasuah itu menilai Setya merupakan saksi penting dalam perkara megakorupsi dengan tersangka Andi Narogong itu. Kasus ini mendakwa dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.

Pimpinan DPR pun meradang dengan mengirimkan surat keberatan kepada Presiden Joko Widodo terhadap status tersebut. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pencegahan ini bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 64/PUU-IX/2011 tentang uji materi Undang-Undang Keimigrasian. Ia meminta Presiden membatalkan status cekal tersebut.

Simak: DPR Protes Setya Novanto Dicekal, JK: KPK Tak Bisa Diintervensi


Lalola menilai magnitude kasus e-KTP besar dan diduga melibatkan banyak orang. Tak hanya itu, kata dia, jumlah kerugian negara sebesar Rp 2,9 triliun pun sangat besar sehingga orang yang punya kepentingan dan terlibat berpotensi melakukan perlawanan. "Ini perlawanan dari DPR, dan DPR apa urusannya," ucapnya.

Serangan DPR ini, Lalola menambahkan, juga berkaitan dengan serangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, oleh dua orang tak dikenal. "Rangkaian itu tidak bisa dilepaskan satu sama lain karena KPK mengeluarkan cekal sebelum serangan itu," ujarnya.

ARKHELAUS W.

Baca juga: DPRD Jawa Tengah: Pejabat Publik Kok Jadi Inisiator Cabang FPI?

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya