Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memperkirakan adanya demonstrasi pada masa tenang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Gatot mengungkapkan setelah rapat koordinasi menjelang Pilkada Serentak di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017. Tempo / ARKHELAUS
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel untuk mengamankan Komisi Pemberantasan Korupsi pasca insiden penyerangan Novel Baswedan. Jika diminta, TNI menyiapkan pasukan terbaiknya untuk mengawal KPK 24 jam.
"Saya berikan pasukan terbaik dan tidak akan saya sebutkan siapa karena pengawalannya tidak akan terlihat," ujar Gatot saat dicegat awak media di kompleks Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 12 April 2017.
Gatot melanjutkan bahwa koordinasi dengan KPK pasca penyerangan Novel itu juga sudah dilakukan. Dengan kata lain, pengamanan KPK selama 24 jam hanya tinggal menunggu lampu hijau saja.
Perihal berapa banyak personel yang akan diterjunkan, Gatot enggan mengungkapkan. Dari satuan manapun tidak ia sebutkan.
Ditanyai apakah pengamanan tersebut akan bersifat melekat alias di sekitar para pimpinan KPK, Gatot enggan menyampaikan detailnya. Ia kembali berkata bahwa pengamanan akan dioperasikan sesuai kebutuhan. "Sesuai permintaan, sesuai kebutuhan," ujarnya.
Sebagai catatan, kesiapan TNI untuk mengawal KPK pasca insiden Novel bukanlah pertama kalinya. Ketika KPK berhadapan dengan Kepolisian dalam pengusutan perkara korupsi pengadaan simulator SIM, TNI melakukan pengawalan.