Manfaatkan Pinggir Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan SIdat

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 12 April 2017 23:01 WIB

Ikan Sidat. hiendy.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebutuhan konsumsi ikan segar di Daerah Istimewa Yogyakarta masih membutuhkan pasokan dari luar daerah. Masyarakat masih ada kekurangan kebutuhan mencapai 1,5 ton ikan segar setiap hari.

"Kita maksimalkan budi daya ikan. Termasuk memanfaatkan pinggiran daerah aliran sungai," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sigit Sapto Rahardjo, Rabu, 12 April 2017.

Kawasan pinggiran daerah aliran sungai di beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta dimanfaatkan untuk budi daya ikan. Salah satunya adalah ikan jenis sidat yang kini sedang digemari. Sidat merupakan ikan mirip belut atau anguilla bicolor.


Baca: Ratusan Ikan Mabuk di Cisadane, Warga Tangerang Rebutan

Salah satu lokasi pinggiran daerah aliran sungai yang dimanfaatkan untuk budi daya ikan sidat adalah pinggiran Kali Opak di jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Konsumsi ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta per tahun mencapai 120.000 ton.

Sedangkan secara keseluruhan, produksi ikan baik tawar maupun laut di Daerah Istimewa Yogyakarta hanya mencapai 70.000 ton ikan saja per tahun. Sisanya, harus didatangkan dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Sisanya yaitu 50.000 ton didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Secara keseluruhan per hari, kata Sigit, produksi ikan sebanyak 5,2 ton dari kolam budi daya, sisanya dari penangkapan di laut dan sungai. Minimnya produksi ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak lepas penyusutan lahan kolam ikan. Sebab, bayak lahan yang kini menjadi lahan perumahan dan pabrik yang menggusur lahan pertanian dan perikanan.

Kampanye untuk meningkatkan produksi ikan, kata Sigit, menggandeng Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan. Yaitu dengan pemanfaatan pinggiran daerah aliran sungai dan penyuluhan perikanan.

Wilayah daerah aliran sungai yang dijadikan lahan perikanan selain di Bantul juga di Gunung Kidul dan Kulon Progo. Permasalahannya, jika banjir datang, ikan yang dibudidaya di pinggir sungai akan hanyut. Tetapi, hal itu bisa diatasi. Jika memang hanyut, justru menambah populasi ikan di alam liar.

"Kalau hanyut akan menjadi ikan yang hidup di alam," kata Sigit.

Ikan sidat, kata Sigit, selain bisa dikonsumi karena gizinya tinggi, juga bisa merehabikitasi alam. Bahkan dari berbagai penelitian, ikan itu bisa memunculkan mata air baru.

Sebanyak 300 kilogram bibit ikan sidat di lepas di daerah aliran sungai di Jetis, Bantul. Pihak dinas juga menggandeng PT Iroha Sidat Indonesia. Rencananya sungai-sungai besar di Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo akan menjadi area pelepasan ikan sidat.

Menurut Ditektur Iroha Sidat Indonesia Soetanto, kawasan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan habitat yang cocok untuk budi daya ikan sidat.

"Kawasan selatan menjadi habitat sidat," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

13 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

43 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

43 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

44 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya