Peningkatan Bencana Setiap Tahun, BNPB Minta Masyarakat Waspada

Reporter

Rabu, 12 April 2017 09:42 WIB

Anggota Tentara membantu warga membawa barang-barang saat evakuasi menyusul semburan awan panas Gunung Sinabung di Desa Gamber, Sumatera Utara, 22 Mei 2016. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada masyarakat yang berada di daerah dekat Gunung Sinabung untuk meninggalkan rumahnya dan mengungsi di tempat aman. AP Photo/Binsar Bakkara

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kejadian bencana di Indonesia terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut seringkali sebanding dengan jumlah korban yang jatuh akibat bencana.

Contohnya pada 2016 lalu, ada sebanyak 522 korban jiwa dengan lebih dari 3 juta warga Indonesia yang terdampak. Angka tersebut naik sekitar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga:
Bencana Meningkat, Ini Instruksi BNPB untuk Daerah

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengatakan bencana yang terjadi itu tak lepas dari faktor manusia sendiri. "Terutama faktor lahan yang terus diokupasi oleh manusia," kata dia kepada Tempo, Selasa, 11 April 2017.

Hal tersebut menyebabkan degradasi lingkungan yang akhirnya membuat alam bereaksi. Contohnya adalah musibah longsor dan banjir yang belakangan terjadi. Musibah itu tak lepas dari berkurangnya lahan resapan yang membuat tanah makin jenuh dan tak sanggup menampung air sehingga membuat longsor dan banjir bandang.

Di sisi lain, menurut Wisnu, potensi bencana di Indonesia akan selalu ada karena faktor alam. Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana karena berada di pertemuan lempeng tektonik dunia serta memiliki sekitar 5.590 aliran sungai. "Potensi bencana tidak bisa hilang 100 persen," ujarnya.

Baca pula:
Kerusakan Daerah Aliran Sungai, BNPB: Jakarta Sudah Merah

Karenanya, kata Wisnu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi penting bagi masyarakat untuk menimalisir risiko dan korban. Hasil analisa BNPB, banyaknya korban jatuh karena bencana di antaranya karena tidak punya kemampuan menyelamatkan diri. “Hasil survei, hanya 35 persen yang mampu menyelamatkan diri sendiri,” ujarnya.

Menurut dia, hal itu di antaranya karena masyarakat Indonesia juga belum memiliki pemahaman terhadap resiko bencana yang ada di sekitarnya. Sehingga jarang ada masyarakat yang siap dalam menghadapi resiko bencana dan memiliki perancanaan solusi bencana.

Dia mencontohkan kejadian longsor di Nganjuk. Di sana, ada lima orang yang diduga tertimbun oleh material longsor. Empat orang di antaranya disebut tertimbun karena sedang melakukan swafoto di sekitar lokasi. “Itu berawal dari sesuatu yang sepele, menganggap seolah ancaman tak ada,” kata Wisnu.

Terkait musibah itu longsor Nganjuk, pemerintah setempat baru melakukan pencarian hari ini. Pencarian bisa dimulai setelah pemerintah melakukan pemetaan selama dua hari. “Dua alat berat akan masuk lewat jalan yang dibuka di timur lokasi longsor,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto.

NINIS CHAIRUNNISA | HARI TRI WARSONO

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

20 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya