TEMPO Interaktif, Malang:Mengantisipasi adanya perbedaan hari Raya Idul Fitri 1427, Departemen Agama (Depag) Kabupaten Malang mengumpulkan ulama-ulama yang ada di Malang Raya, Sabtu, 21 Oktober 2006. Ulama-ulama tersebut berasal dari unsur Nahdatul Ulama, Muhamdiyyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta tokoh-tokoh agama setempat.Depag meminta Kepada perwakilan ulama agar memberikan saran dan masukan terhadap Bupati Malang, Sujud Pribadi , agar mengeluarkan himbauan tetang perbedaan Hari Raya Idul Fitri. "Jadi tidak ada provokasi antara pihak satu dengan pihak lain yang merayakan hari raya berbeda," kata Kepala Depag Kabupaten Malang, Ahwan Mukarrom, Sabtu (21/10).Ia mengatakan, agar Pemerintahan Kabupaten (Pemkab)Malang mengerahkan jajarannya untuk mengamankan perbedaan Hari Raya Idul Fitri diberbagai daerah pelosok. "Karena didaerah pelosok, perbedaan ini sangat terasa dan bisa menyulut permusuhan," ujarnya.Menurut Akwan, Depag Kabupaten Malang belum menentukan sikap mengenai jatuhnya hari Raya. "Depag tunggu instruksi dari Depag RI. Yang pasti kita akan melakukan rukyat Minggu malam bersama para ulama," terangnya.Rukyat dilakukan di Pantai Ngliyep, Desa Kedungsalam, Keacamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. "Di pantai Ngliyep sangat mudah melihat bulan," tambahnya. DINI MAWUNTYAS