Anjing Pelacak di Longsor Ponorogo: 1 Bisa Bertugas, 2 Kelelahan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 8 April 2017 17:09 WIB

Polisi satwa yang tergabung dalam tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 6 April 2017. ada hari ke enam bencana longsor tersebut, tim SAR gabungan mengerahkan bantuan lima polisi satwa untuk mencari sekitar 25 korban yang masih tertimbun longsor. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Ponorogo - Satu dari tiga ekor anjing pelacak K-9 yang sakit ketika ditugaskan mencari 25 korban tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo dinyatakan sembuh. Seekor satwa itu kembali bertugas bersama enam anjing pelacak lain di sektor A,B, C, dan D lokasi bencana.

"Untuk yang dua ekor masih perlu istirahat karena kelelahan," kata Anggota Unit SAR K-9 Markas Besar Polri, Brigadir Kepala Suratno ditemui di Desa Banaran, Sabtu, 8 April 2017.
Baca :
Longsor Ponorogo, 3 Anjing Pelacak Diharapkan Bugar Setela Sempat Sakit
Korban Longsor Ponorogo Segera Tempati Penampungan Sementara

Petugas medis, ia melanjutkan, telah memberi tambahan vitamin seperti daging segar dan nutrisi lain. Setelah menjalani istirahat selama sehari, dua satwa itu diharapkan kembali bugar dan kembali bertugas, Ahad, 9 April 2017.

"Mudah-mudahan semua bisa all out, besok," ujar Suratno kepada Tempo.

Lima dari tujuh anjing pelacak k-9 yang diterjunkan lokasi longsor Banaran berasal dari Mabes Polri. Adapun dua lainnya didatangkan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur. Satwa itu membantu tim SAR gabungan dengan cara mengendus keberadaan jenazah di bawah timbunan material longsor dengan kedalaman antara 5 hingga 7 meter.

“Pawang membuat lubang dulu di tanah dengan besi. Kalau ada bau mayat, anjing pelacak akan memberi tahu,’’ ujar kata Anggota Unit SAR K-9 Mabes Polri yang lain, Brigadir Kepala Asep Tarya.
Simak juga : Haikal Hacker Bobol 4.600 Situs, Pengamat: Bukan Kenakalan, Tapi...

Tanda umum yang ditunjukkan anjing pelacak adalah menggaruk tanah maupun menggonggong. Petunjuk itu dijadikan landasan tim SAR untuk melakukan penggalian lebih dalam pada lubang yang di bawahnya terindikasi terdapat mayat.

“Tapi, di sini aneh. Beberapa kali anjing mencium bau mayat tapi setelah di buka tidak ada,’’ ungkap dia ditemui di lokasi pencarian korban tertimbun longsor.

Dari pengalaman sebelumnya, Asep mengungkapkan, daya endus anjing pelacak nyaris tidak pernah luput. Hal ini diperkirakan akibat tebalnya material longsor yang mencapai 20 meter dengan panjang sekitar 2 kilometer. Sehingga, tim SAR membaginya menjadi sektor A,B, C, dan D yang dimaksudkan untuk mempermudah pencarian dan koordinasi.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

9 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

10 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya