Menhan Kukuhkan KRI RE Martadinata-331 Sebagai Kapal Pimpinan

Jumat, 7 April 2017 21:15 WIB

Sejumlah prajurit TNI AL berdefile saat acara peresmian KRI Raden Eddy Martadinata-331 di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta, 7 April 2017. KRI ini merupakan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meresmikan dan mengukuhkan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514, KRI Raden Eddy Martadinata-331 di Dermaga Pondok Dayung TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 7 April 2017. Berkat teknologi canggih yang ada di dalamnya, kapal ini dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flagship.

Peresmian dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi serta sejumlah pejabat di jajaran Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, dan Markas Besar TNI AL. Bersamaan dengan peresmian kapal perang tersebut, Menteri Pertahanan juga mengukuhkan Kolonel Laut (P) Agam Endrasmoro sebagai Komandan KRI Raden Eddy Martadinata-331.

Baca juga: Diluncurkan, KRI Bima Suci Resmi Gantikan Dewaruci

KRI ini merupakan kapal pertama proyek kapal SIGMA 10514 PKR yang penandatangan kontraknya dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dengan perusahaan kapal asal Belanda, Damen Schielde Naval Shipbuilding (DSNS) pada 10 Juni 2012.

Menteri Ryamizard dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI ini merupakan tuntutan kebutuhan organisasi di dalam menyikapi dan mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi akibat adanya perkembangan lingkungan strategis dan sesuai dengan rencana pembangunan kekuatan.

"Perairan Indonesia memiliki nilai strategis bagi negara-negara di dunia. Oleh karena itu dengan masuknya KRI RE Martadinata-331 ke jajaran TNI AL diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan dan dapat mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Menhan.

Simak pula: PT PAL Garap Kapal Cepat Rudal Keempat Pesanan TNI AL

Ryamizard berpesan kepada Komandan KRI RE Martadinata-331 dan seluruh prajurit pengawak agar memiliki rasa bangga karena terpilih menjadi pengawak KRI, sehingga diharapkan merawat kapal tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

Seluruh prajurit pengawak KRI RE Martadinata 331 juga dituntut untuk memahami pengoperasian secara tepat dan benar, dengan melaksanakan latihan secara terus menerus bertahap dan berlanjut guna meningkatkan profesionalisme.

"Laksanakan tugas kalian di laut dengan sebaik-baiknya agar kehadiran kalian di laut mampu menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa serta menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia baik kapal berbendera Indonesia maupun berbedera negara lain," kata Menteri Ryamizard.

Lihat juga: PT PAL Indonesia Serahkan Kapal Tunda Pesanan TNI AL

Selanjutnya, spesifikasi KRI Raden Eddy Martadinata-331...
<!--more-->

KRI Raden Eddy Martadinata-331 merupakan kapal Perusak Kawal Rudal SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Damen Schiede Naval Ship Building. Memiliki pajang 105,01 meter, lebar 14,02 meter, dan berat 2.946 ton, KRI RE Martadinata-331 menerapkan teknologi siluman (stealth). Kapal ini tidak akan terlihat oleh sensor kapal musuh.

Kehadiran KRI RE Martadinata-331 menjadi kapal kelima yang menerapkan teknologi SIGMA. Kapal kombatan ini mampu melaju hingga kecepatan 28 knot dan didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam, anti-serangan udara, serta peperangan elektronika.

Baca: KRI Pati Unus Rusak Ditorpedo Cina? Luhut: Bukan, Nabrak

Sistem persenjataan yang dimiliki kapal ini antara lain meriam utama OTO Melara 76 milimeter Super Rapid Gun dan rudal Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya mencapai 180-200 kilometer. Selain itu, ada rudal anti-serangan udara Mica yang dirancang efektif dan dapat menyergap sasaran sejauh 20-25 kilometer dengan ketinggian 9.144 meter. Ada juga pengecoh rudal Terma SKWS DLT-12T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, mengacaukan jammer hingga mengecoh sinar inframerah dan frekuensi radio yang dipakai rudal udara ke permukaan.

Selain itu, ada pula torpedo jenis ringan, Torpedo A-244S yang punya kemampuan khsus mengincar sasaran di perairan dangkal serta meriam Clow In Weapon System (CIWS) Millenium 35 milimeter untuk menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat.

ANTARA

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

9 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

17 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

17 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

18 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

22 hari lalu

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

TNI AL menyediakan kapal perang KRI Banda Aceh-593 (KRI BAC-593) untuk arus balik.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

27 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

27 hari lalu

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

TNI Angkatan Laut menyiagakan sejumlah kapal perang di Kompleks Satuan Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya