TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meluncurkan KRI Bima Suci di Galangan Kapal Freire, Spanyol, Senin, 17 Oktober 2016, sekitar pukul 14.30 waktu setempat atau pukul 20.30 WIB. Kapal tersebut akan menggantikan KRI Dewaruci yang telah beroperasi sejak 1953.
Dalam peluncuran tersebut, Ryamizard didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi. Hadir pula Komandan Satgas Proyek Pengadaan Kapal Layar Latih Laksamana Pertama TNI Didin Zainal Abidin dan CEO Freire Shipyard, perusahaan pembuat kapal asal Spanyol yang menjadi penanggung jawab pembuatan kapal.
Peluncuran KRI Bima Suci dilakukan saat kapal masih dalam tahap pembangunan. "Kami berharap pengerjaan kapal ini dapat selesai sesuai jadwal yang ditentukan," kata Ryamizard saat peluncuran, seperti dilansir keterangan tertulis, Selasa, 18 Oktober 2016.
Kondisi kapal sudah sampai pada tahap pembangunan badan kapal dan pemasangan mesin. Tahap selanjutnya ialah memasang tiang, berbagai instalasi pendukung, dan pemasangan interior serta kelengkapan lain.
Penyerahan kapal akan dilakukan pada Mei 2017 setelah dilaksanakan sea trial dan pembangunan dinyatakan selesai. Kapal ditargetkan tiba di Indonesia pada Juli 2017. Kapal tersebut akan ditempatkan di dermaga tersendiri di dalam lingkungan Markas Komando Armada Kawasan Timur TNI AL, Surabaya.
Kapal pengganti Dewaruci dirancang memiliki tiang tinggi. Kapal memiliki total panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
Kapal kelas bark tiga tiang itu akan memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya mencapai 9,20 meter dari permukaan laut. Kapal tersebut dilengkapi dengan instrumen navigasi pelayaran yang canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digital.
VINDRY FLORENTIN