Sidang Suap Bakamla, Terdakwa Sebut 2 Kali Ari Soedewo Menemuinya

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 April 2017 18:30 WIB

Tersangka kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla) Fahmi Darmawansyah menunjukkan jari tangannya yang sudah dicap tinta seusai memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 019 Khusus Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi, Jakarta, Rabu (15/2).. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa dugaan penyuapan pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Fahmi Darmawansyah, mengaku pernah ditemui Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Ari Soedewo, di rumahnya. Direktur Utama PT Merial Esa Indonesia ini mengatakan Ari Soedewo mengunjunginya sebanyak dua kali.

Fahmi menyebut Ari Soedewo pertama kali datang ke rumahnya bersama dengan Ali Fahmi. Ali Fahmi adalah staf khusus Ari yang mengajak Fahmi Darmawansyah ikut proyek pengadaan barang dan jasa di Bakamla.

"Saat datang belum ada pembicaraan proyek. Jadi saya paham maksud Ali Fahmi cuma mau menunjukkan nih saya kenal sama Kepala Bakamla," kata Fahmi Darmawansyah di hadapan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 7 April 2017.


Baca: Tersangka Suap Bakamla Mengajukan Diri Jadi Justice Collaborator

Pada pertemuan pertama itu, Fahmi menjelaskan mereka hanya membahas soal rumah dinas. Dia berencana mengontrakkan rumahnya untuk dijadikan rumah dinas Kepala Bakamla. "Rumah dinas Kepala Bakamla enggak ada saat itu," katanya.

Setelah pertemuan itu, PT Melati Technofo Indonesia yang dikelola Fahmi Darmawansyah, memenangi tender pengadaan proyek pengadaan monitoring satellite (satelit pemantau) di Bakamla senilai Rp 400 miliar. Penandatanganan perjanjian pengadaan di bidang surveillance system itu dilakukan pada 18 Oktober 2016 .Fahmi Darmawansyah diduga menyuap para pejabat Bakamla untuk memenangkan tender itu dengan bantuan Ali Fahmi.


Di tengah pengerjaan proyek, Ari kembali mengunjungi Fahmi Darmawansyah di rumahnya. Pada kunjungan kedua itu, kata Fahmi, Ari tampak emosi. "Dia datang ke rumah ngasi tahu kalau Ali Fahmi enggak benar. Jangan percaya. Cuma menyampaikan itu saja. Dua menit pulang, agak emosi dia," katanya.

Lihat pula: Kasus Suap, Suami Inneke Koesherawati Akui Bertemu Kepala Bakamla

Fahmi mengaku tidak yakin mengenai alasan Ari marah-marah kepada Ali Fahmi. Dia menduga Ali Fahmi kerap menggunakan nama Ari Soedewo untuk mendapat keuntungan. "Kepala Bakamla itu namanya sering dibawa Ali Fahmi, Pak," kata Fahmi.

Dalam surat dakwaan Fahmi, Ari Soedewo disebut meminta jatah 7,5 persen dari pengadaan satelit monitor senilai Rp 400 miliar di Bakamla. Jatah itu adalah setengah dari fee sebesar 15 persen yang disepakati antara Fahmi Darmawansah dengan Ali Fahmi.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

12 menit lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

26 menit lalu

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

Kejagung memindahkan lokasi penahanan tiga hakim PN Surabaya yang membebaskan terpidana pembunuhan Ronald Tannur. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

31 menit lalu

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

KPK mengungkapkan informasi tersebut dalam sidang praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor di PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

3 jam lalu

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

Kondisi penanganan perkara Firli Bahuri menjadi kondite untuk mengukur kinerja Irjen Karyoto, jika tidak selesai selama ia menjabat, ada kegagalan

Baca Selengkapnya

Kejagung Periksa Ronald Tannur dan Ayahnya Hari Ini

4 jam lalu

Kejagung Periksa Ronald Tannur dan Ayahnya Hari Ini

Edward Tannur dan anaknya, Gregorius Ronald Tannur diperiksa penyidik Jampidsus Kejagung atas dugaan suap pengurusan perkara pembunuhan Dini Sera.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

12 jam lalu

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

Kuasa hukum Sahbirin Noor percaya diri bisa sukses menggugat penetapan tersangka oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

22 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil 2 Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Shelter Tsunami

1 hari lalu

KPK Panggil 2 Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Shelter Tsunami

KPK belum mengumumkan dua nama tersangka dalam kasus dugaan korupsi shelter tsunami di NTB.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

1 hari lalu

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

Petinggi Polri harus mampu mengendalikan dan mengawasi para personelnya secara ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam kasus Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Kenali 7 Bentuk Modus Pencucian Uang atau TPPU, Termasuk Mingling yang Diduga Dilakukan Harvey Moeis

1 hari lalu

Kenali 7 Bentuk Modus Pencucian Uang atau TPPU, Termasuk Mingling yang Diduga Dilakukan Harvey Moeis

Money laundering atau pencucian uang, modusnya bermacam-macam. Berikut 7 bentuk modus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang sering dilakukan.

Baca Selengkapnya