Begini 2 Solusi Pemprov Jawa Barat Mengatasi Banjir Rancaekek

Reporter

Jumat, 7 April 2017 18:10 WIB

Polisi membantu warga mendorong sepeda motornya menembus banjir yang merendam Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 November 2016. Akibat banjir, seluruh arus kendaraan selepas gerbang tol Cileunyi dan dari arah Cibiru dialihkan melalui Jatinangor dan Parakanmuncang, Sumedang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan beberapa perusahaan di kawasan Rancaekek ataupun Jatinangor, Sumedang, guna menyelesaikan masalah banjir di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Selama ini, solusi yang dilakukan oleh beberapa pemangku kepentingan kerap kali salah sasaran. Tidak jarang, baik pihak perusahaan ataupun pemerintah daerah setempat saling menyalahkan ketika air meluber menggenangi jalan raya Bandung-Garut, tepatnya di depan gerbang masuk pabrik tekstil PT Kahatex.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan solusi yang bakal dilakukan adalah mencakup dua hal. Yakni, solusi jangka panjang dan jangka pendek.

Baca: Pemprov Jawa Barat Dorong BBWS Selesaikan Banjir Rancaekek

Untuk solusi jangka pendek termasuk ke dalam solusi darurat penanganan banjir. Maksudnya, kata Iwa, dalam waktu dekat pemerintah bersama-sama perusahaan terkait juga masyarakat bakal segera bergerak cepat dalam memperbaiki kondisi sungai, gorong-gorong dan masalah sampah yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir.

Normalisasi tiga sungai, Cikijing, Cimande dan Cikeruh akan ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Sementara untuk perbaikan drainase akan dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).

"Kalau untuk menganggarkan ada proses ya di APBD Kabupaten Bandung dan Sumedang, tapi kita ada solusi penanganan darurat yang sedang dilakukan oleh BBWS dan BPJN. Itu solusi pertama jadi nanti bisa dilihat dan diselesaikan," kata Iwa di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat, 7 April 2017.

Adapun, kata dia, untuk solusi jangka panjang mencakup beberapa bagian. Di antaranya, mendorong Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk melakukan konsolidasi antar perusahaan yang berada di kawasan Rancaekek ataupun Jatinangor. Masalahnya, kata dia, kehadiran perusahaan-perusahaan itu sedikit banyak memberikan sumbangsih bagi terjadinya banjir di Rancaekek.

"Saya sudah minta ke Apindo untuk melakukan konsolidasi penanganan darurat ini minta CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan yang ada di sini untuk menuntaskan masalah banjir. Karena kalau untuk APBD prosesnya lama, dan alhamdulillah nanti teknisnya akan segera dibahas oleh Apindo," ujarnya.

Terkait masalah limbah yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan itu, Iwa mengatakan akan segera melakukan penanganan yang tepat guna menyelesaikan masalah limbah itu. Artinya, kata dia, kalaupun ternyata perusahaan diberi sanksi dengan dicabut izinnya, tentu akan berefek pada pemutusan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak. Ini tentu akan menimbulkan masalah baru. "Ini sudah saya sampaikan ke pemerintah Jabar untuk menginisiasi penanganan limbah regional," ucap dia.

Ketua Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar mengatakan masalah banjir yang terjadi di Rancaekek memang perlu penanganan serius dari pemerintah. Pengentasannya pun jangan hanya dilakukan di kawasan hilir saja, tetapi mencakup pembenahan di kawasan hulu.

"Solusinya ini harus oleh pemerintah provinsi. Karena dulunya di Sumedang banyak serapan air nah sekarang banyak pabrik, pemukiman, perumahan, bahkan apartemen. Kalau untuk Rancaekek banjir tidak perlu hujan di Rancaekek, tapi hujan di Jatinangor ya Rancaekek pasti banjir. Jadi ini memang ada kerusakan di daerah hulu," kata Cecep.

Cecep menyarankan agar permasalah Izin mendirikan Bangunan (IMB) untuk kawasan Jatinangor supaya distop terlebih dahulu karena terbukti berdampak negatif bagi kondisi lingkungan. "Solusi jangka panjang harus ada pembenahan IMB untuk pembangunan di wilayah Jatinangor dan sekitarnya. Sehingga saya usulnya status quo kan saja IMB-nya seperti di KBU," katanya.

AMINUDDIN A.S.

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

6 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

23 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya