Setelah Longsor Ponorogo, Banjir Bandang Mengintai Warga

Reporter

Jumat, 7 April 2017 15:44 WIB

Sejumlah relawan melakukan pencarian korban di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 6 April 2017. Hingga hari keenam sejak longsor Sabtu (1/4) pencarian 28 korban yang tertimbun longsor baru tiga jenazah ditemukan. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengingatkan dan mengantisipasi potensi banjir bandang yang sangat mungkin terjadi seiring hujan deras yang terjadi selama proses pencarian berlangsung.

Kepala BPBD Ponorogo Sumani mengatakan kondisi memburuk sejak dua hari terakhir karena intensitas curah hujan tinggi memicu longsor kecil di sektor A. Hal ini sempat membuat panik tim relawan dan unsur SAR dalam menyelamatkan diri.


Baca: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara

Potensi bencana susulan tak hanya longsor yang masih mungkin terjadi di sekitar lereng Gunung Gede yang dilaporkan ada temuan rekahan memanjang kanan-kiri dari titik longsor utama. Namun, kata Sumani, yang lebih membahayakan penduduk dan tim relawan saat ini adalah ancaman banjir bandang. Sebab hujan dari arah puncak hingga permukiman telah menyebabkan material lumpur longsoran sepanjang 1,5 kilometer di arah pemukiman menjadi lembek dan jenuh air.

Kondisi tersebut masih diperparah oleh tiga sumber air di sekitar lokasi longsor yang tertimbun material tanah sehingga dimungkinkan mencari celah jalan keluar baru yang memicu pergerakan tanah lanjutan.


Baca: BPBD Jawa Timur: Wilayah Longsor Ponorogo Termasuk Rawan Bencana

"Yang terdampak jika banjir bandang sampai 200 perumahan. Jika tidak dibuka sektor D dan dibersihkan akan banyak korban," kata Sumani, Kamis 6 April 2017.

Untuk mengantisipasi banjir bandang, BPBD menetapkan zona baru di sektor D. Tujuannya, untuk memperlancar aliran lumpur dan antisipasi banjir bandang. Dia menjelaskan zona baru untuk membedah tumpukan timbunan tanah yang sempat tersendat di sektor C.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan terjadi retakan tanah di Desa Dayakan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo hingga menyebabkan 285 jiwa mengungsi ke tempat lebih aman.


Baca: UGM Simpulkan 4 Faktor Dahsyatnya Longsor di Ponorogo

"Kami menerima informasi dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo dan Provinsi ada retakan baru di Desa Dayakan," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Kamis malam 6 April 2017.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan kondisi retakan di bukit lebarnya satu meter dengan kedalaman 300 meter, sedangkan ketinggian bukit mencapai 300 meter. Adanya retakan membuat warga terdampak yang jumlahnya 56 kepala keluarga dengan 285 jiwa harus mengungsi dengan alasan takut serta trauma.


Baca: Tanah Retak Berpotensi Longsor Kembali Ditemukan Di Ponorogo

"Apalagi belum lama ini terjadi longsor di Dukuh Tangkil Desa Banaran, Ponorogo," kata Gus Ipul.

ANTARA | NI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

17 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya